Anies Resmikan Tarif Integrasi MRT, LRT dan Transjakarta, Maksimal Rp 10 Ribu

7 Oktober 2022 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Anies Baswedan resmikan sistem tarif integrasi di Halte CSW, Jakarta Selatan, Jumat (7/10). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Anies Baswedan resmikan sistem tarif integrasi di Halte CSW, Jakarta Selatan, Jumat (7/10). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan sistem pembayaran tarif integrasi 3 moda transportasi umum di Jakarta, yaitu MRT, LRT, dan Transjakarta.
ADVERTISEMENT
Dengan integrasi ticketing ini, Anies menyebut seluruh tahapan integrasi moda transportasi umum di Jakarta sudah rampung.
“Sekarang alhamdulillah sudah diluncurkan tarif integrasi dan ini membuat integrasi transportasi umum di Jakarta menjadi komplit, tuntas,” kata Anies dalam sambutannya di Halte CSW, Jakarta Selatan, Jumat (7/10).
Anies menjelaskan ada 3 tahapan dalam penerapan integrasi di Jakarta, yakni mempertemukan rute antar transportasi umum, pengelolaan, dan yang terakhir adalah sistem pembayaran.
Dengan integrasi sistem pembayaran ini, seluruh kartu uang elektronik baik yang dikeluarkan oleh bank maupun oleh PT Jaklingko akan terintegrasi otomatis dengan sistem pembayaran maksimal Rp 10 ribu.
“Dan pendekatan yang dilakukan menggunakan account based ticketing. Account based ticketing ini di dunia hanya ada 4 kota di dunia, yaitu London, Hongkong, Singapura dan Jakarta,” jelas Anies.
Gubernur DKI Anies Baswedan resmikan sistem tarif integrasi di Halte CSW, Jakarta Selatan, Jumat (7/10). Foto: Haya Syahira/kumparan
Account based ticketing yang kini diterapkan membuat masyarakat tidak bisa lagi saling berbagi kartu saat melakukan perjalanan.
ADVERTISEMENT
Penumpang wajib menerapkan mekanisme one card one passenger. Sebab, kartu akan merekam perjalanan untuk satu orang mulai melakukan tap in dan tap out.
“Kita berharap masyarakat Jakarta akan lebih nyaman gunakan kendaraan umum, lebih terjangkau secara jarak dan harga dan membuat kegiatan mobilitas penduduk di Jakarta menjadi rasional untuk dikerjakan menggunakan kendaraan umum,” tuturnya.