Anies: RI Tak Akan Sungkan Bicara Hentikan Penjajahan di Palestina!

7 Januari 2024 22:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menegaskan penting bagi Indonesia untuk menyampaikan posisinya menyikapi tantangan global secara tegas di forum-forum internasional.
ADVERTISEMENT
Menyinggung agresi Israel di Palestina sebagai salah satu tantangan yang dihadapi, Anies berpendapat Indonesia harus menyampaikan posisinya secara tegas di kancah dunia supaya bisa terlibat dalam penghapusan penjajahan di muka bumi ini.
Pendapat tersebut disampaikan Anies dalam pernyataan penutupnya di Debat Pilpres 2024 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1).
Dalam sesi debat ketiga ini, para paslon mengadu gagasan mengenai isu-isu Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.
Dalam paparannya, Anies menegaskan supaya Indonesia dapat tegas ketika menyampaikan posisi soal Palestina maka diperlukan presiden sebagai 'panglima diplomasi' yang menjadi komando utama.
Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat debat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Presiden akan menjadi panglima diplomasi Indonesia di tingkat dunia, hadir mewarnai, membawa nilai-nilai Indonesia," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
Melalui peran presiden sebagai panglima diplomasi, maka Indonesia bisa menjadi lebih tegas dalam menyampaikan posisinya terkait isu-isu global, terutama mengenai penghapusan penjajahan yang telah diamanahkan dalam Konstitusi 1945.
"Ketika Indonesia menyampaikan posisi yang tegas, maka kita tidak akan ragu — kita memperjuangkan penghapusan penjajahan di muka dunia. Maka Indonesia tidak sungkan untuk mengatakan kepada negara mana pun: Hentikan penjajahan di Palestina!" tegas Anies.
Adapun bentuk ketegasan ini, kata Anies, bukan bersifat normatif dan tertuang di statement saja. Sebaliknya, para stakeholder perlu benar-benar memanfaatkan seluruh aspek dan menerapkannya dengan aksi.
"Usahakan itu lewat diplomasi ke seluruh tempat, bukan cuma sekadar statement dari menteri luar negeri tapi serius menjajaki seluruh kekuatan," kata Anies.
Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat debat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
"Dan itu artinya kita hadir di berbagai wilayah di dalam pertemuan-pertemuan global membawa aspirasi Indonesia," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan keinginannya agar Indonesia bisa kembali menjadi negara yang disegani dan terlibat aktif dalam perwujudan perdamaian dunia — seperti apa yang telah terjadi di era pasca-penjajahan.
"Kita menginginkan Indonesia kembali menjadi kekuatan yang disegani, dan mulainya dari mana? Dari pemimpin yang menjunjung tinggi etika, pemimpin yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, pemimpin yang terbuka atas gagasan mempertahankan Indonesia atas ancaman-ancaman baru," jelas Anies.
Melalui presiden yang mampu menjadi panglima diplomasi, peran yang lebih aktif di forum global, maka Anies berkomitmen Indonesia tidak akan lagi sekadar menjadi penonton. Sebaliknya, Indonesia akan menjadi pelaku utama.