Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anies Singgung Penutupan Alexis: Perubahan Butuh Kewenangan
22 Desember 2023 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan untuk melakukan perubahan perlu kewenangan, karena tanpa kewenangan maka sulit tercapai perubahan.
ADVERTISEMENT
Anies lalu mengilustrasikan ribuan orang berkumpul, berdemonstrasi tidak bisa membuat harga beras turun. Ribuan orang berkumpul minta pupuk harganya murah, tidak bisa terjadi, minta biaya pendidikan murah, tidak bisa terjadi.
“Itu bisa berubah, karena kewenangan,” ujar Anies ketika menyampaikan orasi di GOR Ciceri, Serang, Banten, Kamis (21/12/2023).
Anies mencontohkan salah satu perubahan yang terjadi di Jakarta saat ia menjadi Gubernur DKI Jakarta yaitu penutupan Alexis , lokasi prostitusi yang sangat terkenal di Jakarta yang sulit ditutup.
“Di Jakarta, ada tempat yang namanya Alexis, itu tempat maksiat dan tempat prostitusi, tahu? tahu dari internet ya, yang penting tidak pernah ke sana. Apa yang pernah terjadi, tempat itu didemo berkali-kali, demonstrasi banyak sekali, ditutup? tidak, didemo lagi, didemo lagi, tidak bisa ditutup,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya menurut Anies, karena Alexis punya ordal (orang dalam) dan backing. Pada 2017, terjadi pergantian Gubernur DKI Jakarta, dan ketika ganti, Alexis akhirnya berhasil ditutup dengan selembar kertas dan sebuah tanda tangan dari sang gubernur.
“Itulah yang disebut dengan kewenangan. Pada tanggal 14 Februari 2024, kita harus memutuskan kepada siapa kewenangan ini harus diberikan? kepada siapa diberikan?” tanya Anies.
"Amin, Amin, Amin” sahut warga yang hadir dalam kampanye Anies di Gor Ciceri.
Menurut Anies, kemenangan itu tidak otomatis bisa diberikan, perlu perjuangan bersama-sama “Karena itu kita harus menjangkau semuanya,” kata Anies.
Anies menegaskan, perjuangan perubahan yang saat ini dilakukan, bukan soal satu orang, bukan pula soal satu partai, bukan soal koalisi, tapi ini soal masa depan bangsa. “Arahnya mau ke mana? kita tegaskan bahwa arah yang kita bawa adalah Indonesia yang adil, makmur untuk semua,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
(IK)