Anies Singgung Revisi UU ITE: Ketika Ada Kritik Tidak Berujung Kriminal

24 Agustus 2023 18:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan menjadi pembicaraa pada acara Bicara Kebudayaan:Kini dan Nanti di Teater Wahyu Sihombing, Jakarta, Kamis (24/8/2023).
 Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan menjadi pembicaraa pada acara Bicara Kebudayaan:Kini dan Nanti di Teater Wahyu Sihombing, Jakarta, Kamis (24/8/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mendukung revisi UU ITE. Anies menjelaskan mengapa dirinya ingin UU ITE direvisi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, berkaca dari beberapa kasus hukum, kebebasan rakyat untuk menyampaikan pendapat saat ini terbatas. Banyak yang terjerat hukum karena mengkritik.
"Ya kita ingin kebebasan ekspresi terjaga sehingga ketika ada ujaran kritik, menyampaikan fakta-fakta, tidak berujung kepada kriminal," kata Anies di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8).
Pengendara mobil melintas di antara jalan berlubang yang tergenang air di jalan terusan Ryacudu Jati Agung, Lampung Selatan Lampung, Rabu (3/5/2023). Foto: Ardiansyah/Antara Foto
Eks Gubernur DKI ini lantas memberikan contoh kasus nyata. Seperti ketika TikToker Bima mengkritik jalan rusak di Lampung. Ia nyaris berurusan dengan hukum namun karena viral, kasusnya berakhir damai.
"Misal melaporkan problem jalan, pelayanan kurang baik, itu harus dilindungi, dihormati," kata Anies.
Anies Baswedan menjadi pembicaraa acara Bicara Kebudayaan:Kini dan Nanti di Teater Wahyu Sihombing, Jakarta, Kamis (24/8/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Oleh sebab itu, Anies mengatakan adanya UU ITE seharusnya bisa melindungi privasi data masyarakat. Bukan malah membuat rakyat takut bersuara.
"Kita membutuhkan UU ini untuk bisa melindungi privasi data, bukan untuk membuat masyarakat menjadi takut untuk mengungkap kenyataan dan pandangan," tutup dia.
ADVERTISEMENT