Anies soal Aturan Makan 20 Menit: Makan Secukupnya, Jangan Nongkrong, Pulang

Anies Baswedan sarapan di Warteg Barokah di sekitar Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Foto: Instagram @aniesbaswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan aturan makan 20 menit di warung makan seperti warteg dan sejenisnya merupakan upaya mencegah penularan COVID-19.

Terkait pelaksanaan pengawasan di rumah makan, Anies meminta kesadaran masyarakat sendiri untuk tidak berlama-lama makan di tempat.

"Ini adalah usaha untuk mencegah penularan. Jadi intinya makan secukupnya, jangan nongkrong, lalu pulang," ujar Anies usai meninjau sentra vaksinasi Partai NasDem di Jakarta Pusat, Selasa (27/7).

Anies menekankan memakai masker dan makan tidak bisa dilakukan secara bersamaan. Sedangkan hingga kini belum ada inovasi yang memungkinkan kedua aktivitas itu dapat dilakukan berbarengan.

"Makan dan masker itu tidak pernah bisa disatukan. Saya bisa melihat kalau ada inovasi, tapi belum ada. Karena itu, ketika lepas masker, enggak usah dimenitin, ya sesebentar mungkin," tuturnya.

Ia juga ikut menanggapi banyak komentar warganet di media sosial yang merasa makan 20 menit saja tidaklah cukup. Pernyataan terkait keluhan aturan ini juga banyak dilontarkan kepadanya.

Namun, Anies meyakinkan hal itu bisa dilakukan selama tidak banyak ngobrol saat makan.

Sejumlah warga menyantap sajian yang dijual salah satu warung makan di Kemayoran, Jakarta, Senin (26/7). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO

"Kita juga kalau makan itu, makannya sih mungkin tidak terlalu lama. Ngobrolnya biasanya yang panjang," ucap Anies.

Salah satu aturan dalam penerapan PPKM Level 4 adalah membatasi waktu makan di warung makan hanya 20 menit. Namun, tidak lama setelah aturan ini keluar, muncul pertanyaan hingga meme yang menunjukkan bagaimana kondisi di warteg saat harus makan dalam waktu 20 menit.