Anies soal Ganjil-Genap Diperpanjang: Untuk Memperkaya Data

16 Oktober 2018 11:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembatasan lalu  ganjil-genap di Jakarta. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembatasan lalu ganjil-genap di Jakarta. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta telah memperpanjang kebijakan ganjil - genap sampai 31 Desember 2018. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan salah satu alasan diperpanjangnya kebijakan tersebut untuk memperkaya data.
ADVERTISEMENT
“Kita perpanjang sekaligus untuk memperkaya data sehingga kita punya data yang lebih lengkap,” kata Anies di kawasan GBK, Senayan, Jakarta, Selasa, (16/10).
Anies menjelaskan selama pelaksanaan Asian Games dan Asian Para Games pihaknya mendapatkan data jumlah masyarakat menggunakan kendaraan umum meningkat, kecepatan kendaraan, sampai waktu tempuh yang semakin cepat. Namun dari sisi perubahan perilaku dan ekonomi datanya belum lengkap.
“Tapi di sisi lain, efek dari perilaku kita belum punya data yang lengkap, perilaku pengguna. Kemudian yang kedua efek perekonomian datanya belum lengkap karena efek perekonomian di wilayah-wilayah yang kena ganjil-genap itu datanya karena tidak lengkap maka hasilnya mix, sekarang kita akan lengkapi dulu. Karena itu kenapa saya perpanjang sampai bulan Desember,” ujar Anies.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Peluncuran Rumah DP 0% Samawa di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat (12/10/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Peluncuran Rumah DP 0% Samawa di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat (12/10/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Lebih lanjut Anies mengatakan pihaknya akan berupaya memaksimalkan kendaraan umum seperti TransJakarta untuk menunjang ganjil-genap. Selain itu menurut Anies perpanjangan ganjil-genap sampai bulan Desember tidak berlaku sepanjang hari.
“Di siang hari tidak berlaku ganjil-genap. Kenapa diberlakukan, karena kita ingin mengelola perilaku berkendaraan. Mereka yang kendarannya hari itu tidak berlaku di pagi hari, siangnya masih bisa pakai,” terang Anies
“Tapi kalau sepanjang hari ada potensi merangsang orang untuk mencari kendaraan kedua karena sepanjang hari tidak bisa digunakan. Kalau sekarang, mereka menggunakan sesuai dengan jam mereka boleh beroperasi. Jadi itu yang kita lakukan selama bulan Desember, sambil kita lihat efek di perekonomiannya,” pungkasnya.