Anies soal Jokowi Tanya Siapa Cawapresnya: Perlu Makin Banyak Komunikasi Terbuka

20 Juli 2023 19:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pidato Politik Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dalam acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di GBK, Senayan, Minggu (16/7/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Politik Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dalam acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di GBK, Senayan, Minggu (16/7/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkap Presiden Jokowi sempat menanyakan siapa cawapres Anies Baswedan. Pertanyaan itu terlontar saat pertemuan pada Senin (17/7) di Istana Negara.
ADVERTISEMENT
Anies merespons positif hal tersebut. Baginya, semua pihak memang harus berkomunikasi baik jelang 2024.
"Baik-baik saja ya. Jadi menurut saya komunikasi yang terbangun dengan semua pihak itu positif. Dan rasanya memang perlu makin banyak lagi komunikasi-komunikasi yang terbuka," kata Anies di acara IDE Conference 2023 di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (20/7).
"Karena dalam pengalaman kami selama ini kita melakukan banyak komunikasi, tapi sebagian enggak ingin dibuka, sebagian enggak ingin terlihat," imbuhnya.
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers kepada wartawan pada perayaan HUT ke-8 NasDem. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Anies menganggap seharusnya dialog seperti tadi makin jamak dilakukan. Berbeda pilihan politik tentu wajar, tapi berkomunikasi dengan berbagai pihak tentu baik.
"Padahal kalau terlihat kan malah menunjukkan bahwa sebenarnya dialog tukar pikiran itu bisa terjadi walaupun perbedaan pilihan itu ada," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Kita sering cenderung untuk menganggap bila berdialog berdiskusi berarti pilihannya sama, bila pilihannya beda maka tidak dialog tidak diskusi," sambungnya.
Seharusnya, kata Anies, pertanyaan Jokowi ke Paloh menjadi hal biasa saja. Namun menjadi heboh karena kebiasaan dialog itu jarang terjadi.
"Kita membutuhkan lebih banyak lagi pertemuan-pertemuan yang menunjukkan bahwa pilihannya boleh beda, tapi dialognya jalan. Kenapa jadi berita besar? Ya karena kalau beda pilihan enggak dialog. Sekali dialog jadi pilihan di mana-mana. Karena sesuatu yang dianggap tidak biasa," urainya.
"Mulai sekarang bagi saya harus jadi kebiasaan. Tapi positif. Baik," tutup mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, Paloh mengungkap Jokowi memang bertanya soal cawapres Anies. Namun Paloh tak bisa menjawab tegas. Paloh mengatakan dirinya menyerahkan cawapres kepada Anies.
ADVERTISEMENT
“Ya saya bilang saya belum memahami barangkali Pak Anies yang paling tahu, ya itu saja kira-kira begitu,” ungkapnya di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (18/7).
Reporter: Ave Airiza