Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Anies soal Kantor Himpaudi Numpang: Justru Butuh Perhatian
29 November 2017 10:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Alamat Kantor Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) tak sesuai dengan yang tertera dalam situs apbd.jakarta.go.id. Padahal, Himpaudi rencananya akan diberikan dana hibah sebesar Rp 40,2 miliar oleh Pemprov DKI melalui APBD DKI 2018.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan kantor Himpaudi yang menumpang di perusahaan lain adalah hal yang biasa. Justru, Anies menyebut, Himpaudi adalah organisasi yang tak banyak memiliki uang untuk beroperasi lantaran tak mendapat perhatian.
“Inilah contoh sebuah asosiasi para pejuang yang tidak pernah dapat perhatian. Ini bukan organisasi yang kelebihan uang yang punya kantor mapan, yang punya uang banyak. Mereka itu selalu numpang jadi sekretariatnya selalu numpang jadi bukan hal yang aneh-aneh,” ungkap Anies, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Himpaudi, lanjut Anies, merupakan organiasi perkumpulan guru PAUD yang selama ini tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sehingga, menurutnya, Himpaudi perlu diberi bantuan oleh pemerintah berupa dana hibah.
ADVERTISEMENT
“Guru PAUD itu pejuang karenanya kita lakukan (bantuan hibah) pertama kali. Sesuatu yang memang pilihan ideologis pada saat memilih dan berpihak pada guru,” jelas Anies.
Selain itu, Anies juga mengkritisi pihak-pihak yang mempermasalahkan kekeliruan alamat Himpaudi. Menurutnya, selagi belum ada penyaluran dana hibah ke Himpaudi, kekeliruan alamat tersebut bisa diperbaiki.
“Satu lagi, belum ada transfer, ini baru menuliskan rencana. Ketika rencana alamatnya salah, keliru, yang tinggal dikoreksi,” kata Anies.
Menurut Anies, dengan adanya pemberian dana hibah senilai Rp 40 miliar, justru menjadi gambaran bahwa guru PAUD di Indonesia masih perlu diberi bantuan. “Saya merasa alhamdulilah ini adalah tangan Tuhan kepada Bangsa Indonesia, betapa guru PAUD tak pernah diperhatikan bahkan kantornya lokasinya masih pinjam,” pungkas Anies.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, untuk kali pertama, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana hibah untuk Himpaudi sebesar Rp 40,2 miliar. Namun, penentuan anggaran itu dirasa janggal lantaran alamat yang tertera dalam situs apbd.jakarta.go.id bukan alamat Himpaudi.
Kepala Dinas Pendidikan DKI, Sopan Adrianto, menyebut ada kesalahan pencantuman alamat dalam situs web milik Pemprov tersebut. "Alamatnya tertukar, Dinas Pendidikan sudah cek dan memang tertukar alamatnya," ujar Sopan, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).
Kepala Bidang PAUD dan Dikmas DKI Ferry Safrudin menambahkan, kesalahan alamat yang tertera dalam situs APBD DKI itu, berada pada RT dan RW-nya. Menurut dia, alamat Himpaudi seharusnya tertulis alamat Jalan Poltangan Raya 25, RT 9 RW 5. Sementara yang tercantum di situs APBD, tertea alamat Jalan Poltangan Raya RT 4 RW 5.
ADVERTISEMENT
"Cuma memang kantornya menyatu dengan perusahaan ketua Himpaudinya. Ya dilihat aja di seberang itu. Saya juga belum lihat. Dia RT 9 RW 5 nomor 25. Cuma beda RT aja. Dia seberang-seberangan sama Nurussaadah," lanjut Ferry.