Anies soal Penanganan Corona: Kami Transparan, Ilmiah, Apa Adanya

26 Juli 2021 19:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 10 Agustus 2021 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam apel virtual mengapresiasi kepada seluruh jajaran Satpol PP DKI Jakarta yang telah menjalankan tugas pada PPKM Darurat. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam apel virtual mengapresiasi kepada seluruh jajaran Satpol PP DKI Jakarta yang telah menjalankan tugas pada PPKM Darurat. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Penanganan dan pengendalian pandemi corona Jakarta merupakan tugas yang berat bagi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan juga Pemprov secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya menekan laju penyebaran virus corona, Anies mengungkapkan, jajarannya selalu menyajikan data seterbuka mungkin kepada masyarakat Ibu Kota.
“Kami di Jakarta dari awal, sejak awal pandemi, selalu transparan menyampaikan data apa adanya, tidak ditambah tidak dikurangi, selalu merujuk pada pendekatan ilmiah dalam setiap kebaikan yang kita ambil dan selalu menyampaikan apa adanya,” tegas Anies dalam jumpa pers virtual soal kondisi IGD RS di Jakarta, Senin (26/7).
Hal ini ia ungkapkan ketika memaparkan kondisi COVID-19 di Jakarta yang, meskipun mengalami tren penurunan, masih berada di level yang sama sekali belum aman.
“Kabar yang ada di Jakarta kita sampaikan tanpa dikurangi, tanpa ditutup-tutupi. Karena kita percaya bahwa masyarakat di Jakarta menginginkan informasi yang benar, informasi yang bisa dipercaya,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, informasi yang benar dan transparan ini dapat berperan sebagai pedoman baik bagi warga DKI dalam bertindak di tengah pandemi COVID-19 ini.
“Kami pun yakin informasi yang benar, informasi yang dipercaya ini yang akan membuat masyarakat bisa bertindak dengan benar, bertindak dengan baik, dan sama-sama kita menghadapi pandemi ini dengan cara yang benar,” pungkasnya.
Hari ini, Senin (26/7), tercatat adanya penurunan positivity rate menjadi 25% dari 45% pada 10 hari lalu. Jumlah kasus aktif berkurang, dari 113 ribu pada 16 Juli 2021 menjadi 64 ribu. Pemakaman dengan protokol ketetapan corona turun di bawah 200 pemakaman per hari.
Meski begitu, jumlah kasus aktif yang sekarang masih dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan puncak kasus pada gelombang COVID-19 Jakarta yang lalu.
ADVERTISEMENT
Positivity rate Ibu Kota pun masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan batas aman dari WHO, yaitu di bawah 5%.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Oleh karena itu, warga Jakarta diharapkan untuk terus menjaga protokol kesehatan dan tak pernah lengah dalam mengikuti aturan PPKM Level 4 yang berlaku.
“Jangan sampai gelombang perbaikan yang sekarang sudah mulai terasa ini lalu berhenti atau malah berbalik kemudian naik lagi, kenapa? Karena kita lengah, karena kita kendor, karena kita tidak disiplin. Jadi tetap jaga prokes kapan pun di mana pun, dan terus kurangi mobilitas jika tidak perlu,” tutup Anies.