Anies soal UII-UGM Kritik Jokowi: Kampus Sudah Bicara, Tandanya Serius

1 Februari 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan orasinya dalam kampanye akbar di Lapangan Garuda, Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu (31/1/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan orasinya dalam kampanye akbar di Lapangan Garuda, Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu (31/1/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan turut berkomentar soal kalangan kampus yang angkat suara mengkritik Presiden Jokowi. Spesifik, terkait pernyataan soal Presiden boleh memihak dan berkampanye di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, bila kampus sudah turun tangan, artinya ada permasalahan serius yang terjadi.
“Kalau kampus-kampus sudah mulai menyuarakan, artinya ada masalah yang serius. Ini perlu jadi perhatian kita semua,” kata Anies usai kampanye akbar di Deli Serdang, Sumut, pada Kamis (1/2).
Menurut Anies, sikap UII dan UGM adalah sebuah tindakan demokrasi. Tindakan objektif yang tak memihak siapa pun.
“Jadi mendengar kampus-kampus sekarang mulai memberikan pandangannya, kami melihat objektif, yang perlu didengar dengan amat serius. Kalau didengar mari kita cegah sama-sama,” kata dia.
Capres 01 Anies Baswedan saat hadiri kampanye akbar di Lapangan Reformasi, Deli Serdang, Sumut, Kamis (1/2/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
Menurut Anies, selama ini pihaknya merasakan bahwa demokrasi yang berjalan selama ini tak seperti pada hakikatnya. Demokrasi tak berjalan baik seperti sebelumnya.
“Kami yang menjalani beberapa waktu ini, saya merasakan dan kami yakin bahwa yang kami perjuangkan perubahan untuk mengembalikan demokrasi pada jalurnya tata caranya, pemerintahan yang berdasarkan pada nilai demokrasi, yang mengayomi semua itu yang kami perjuangkan,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Kami hanya berharap sederhana kok, pemilu besok dilaksanakan dengan jujur, adil, dan seluruh unsur yang terkait penyelenggara netral itu aja,” sambungnya.

Kritik kampus

Rektor UII Prof Fathul Wahid bersama civitas akademika UII menyampaikan pernyataan sikap "Indonesia Darurat Kenegarawanan" di Kampus Terpadu UII di Jalan Kaliurang Km 14,5, Kabupaten Sleman, Kamis (1/2/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari guru besar, dosen, mahasiswa dan alumni menyampaikan Petisi Bulaksumur. Petisi tersebut dibacakan Prof Koentjoro mewakili sivitas akademika UGM di Balairung UGM, Sleman, DIY, Rabu (31/1).
Dalam petisi tersebut dijelaskan, civitas akademika UGM prihatin terhadap tindakan sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat yang telah menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Sementara itu Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyampaikan pernyataan sikap Indonesia Darurat Kenegarawanan.
Civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari guru besar, dosen, mahasiswa dan alumni menyampaikan Petisi Bulak Sumur di Balairung UGM, Rabu (31/1/2024). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Pernyataan sikap ini dibacakan langsung oleh Rektor UII Prof Fathul Wahid dan dihadiri para guru besar, dosen, hingga mahasiswa di Kampus Terpadu UII di Jalan Kaliurang Km 14,5, Kabupaten Sleman, Kamis (1/2).
ADVERTISEMENT
"Dua pekan menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum 2024, perkembangan politik nasional kian menunjukkan tanpa rasa malu gejala praktik penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan," kata Fathul membacakan pernyataan sikap civitas akademika UII.