Anies-Sohibul Iman Harga Mati, PKB Bakal Pindah ke Lain Hati?

26 Juni 2024 10:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan foto bersama dengan Muhammad Sohibul Iman pada acara jalan sehat dengan PKS di Tasikmalaya, Sabtu (2/9). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan foto bersama dengan Muhammad Sohibul Iman pada acara jalan sehat dengan PKS di Tasikmalaya, Sabtu (2/9). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PKS mengumumkan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan yang diusung di Pilgub Jakarta. Bahkan mereka menyebut paket pasangan ini sudah harga mati.
ADVERTISEMENT
PKS merupakan partai pemenang di Jakarta saat Pileg 2024. Alasan inilah yang menguatkan partai besutan Ahmad Syaikhu itu percaya mengajukan Anies-Sohibul Iman sebagai paket pasangan di Pilgub Jakarta.
"Berkaitan dengan ini, sudah memutuskan bahwa Mohamad Sohibul Iman ini dijadikan, diputuskan sebagai Calon Wakil Gubernur DKI untuk mendampingi Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagi Calon Gubernur DKI," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (25/6).
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, saat ditemui usai Sekolah Kepemimpinan Partai (SKP) DPP PKS sebagai pembekalan Calon Anggota Dewan Terpilih DPR RI dan DPRD Provinsi se-Indonesia, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (25/6). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Sebagai partai pemenang, PKS mengantongi 18 kursi DPRD DKI Jakarta. Ini memang belum cukup untuk mengusung sendiri calon karena butuh sedikitnya 21 kursi.
PKS memang lebih maju selangkah dalam mengumumkan nama yang diusung di Pilgub Jakarta. Padahal, ada sejumlah partai lain yang sudah mendengungkan Anies lebih dulu.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang sudah menyampaikan dukungan, yakni PKB. Anies bahkan sudah menerima rekomendasi dari PKB Jakarta yang diserahkan langsung oleh Ketua DPW, Hasbiallah Ilyas.
Namun, rekomendasi itu belum cukup karena tetap butuh persetujuan DPP untuk bisa meresmikan dukungan secara penuh.
Anies Baswedan di DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kondisi ini bak de javu. Masih ingat posisi PKB di Pilpres 2024?
Saat itu, PKB yang semula di koalisi Prabowo yang tiba-tiba keluar lalu mendeklarasikan diri jadi cawapres Anies bersama Koalisi Perubahan.
Deklarasi dukungan dari PAN, PKB, dan Golkar mendukung Prabowo Subianto menjadi Presiden di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Gerindra dan PKB merupakan dua partai yang sudah mendeklarasikan diri akan maju bersama di Pilpres 2024. Keduanya menamai diri dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Tak lama kemudian, dua partai lainnya, PAN dan Golkar ikut bergabung ke koalisi. Mereka bahkan sudah mendeklarasikan Prabowo sebagai capres pada 13 Agustus 2024 di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta.
ADVERTISEMENT
28 Agustus 2023, para ketua umum partai politik KKIR berkumpul di momen HUT PAN. Di sini, sudah ada desas-desus Cak Imin dan PKB akan hengkang dari KKIR.
Acara terus berjalan, tak tampak kehadiran Cak Imin. Ketum PKB itu akhirnya muncul di penghujung acara.
Momen pelukan Zulhas Cak Imin dan Prabowo di HUT PAN. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Kehadiran Cak Imin disambut Prabowo. Para ketum partai lainnya, seperti Zulkifli Hasan dan Airlangga akhirnya memeluk erat Cak Imin.
"Saya tadi lihat Pak Prabowo, Pak Airlangga juga peluk Cak Imin erat sekali," kata Zulhas mengawali.
"Jangan sampai lepas lagi," kata Zulhas.
"Yang ngawal Pak Prabowo, Pak Airlangga, saya. Gemuk," sambungnya.
Di malam itu, Prabowo mendadak mengumumkan nama koalisi baru, yakni Koalisi Indonesia Maju.
"Saya bersama Pak Airlangga (Hartarto), Gus Imin (Muhaimin Iskandar), Prof Yusril (Ihza Mahendra), dan Zulhas kita tidak malu-malu. Kita adalah tim Jokowi," kata Prabowo di Hotel Sultan, Senin (28/8).
ADVERTISEMENT
"Para ketum berembuk. Pak Zulhas, Pak Airlangga, Gus Imin, Kita sepakat koalisi kita kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," ujar Prabowo.
Perubahan nama ini disebut tidak melibatkan Cak Imin. Inilah yang menguatkan Cak Imin pindah ke lain hati--selain tak kunjung jelas dia diusung jadi cawapres Prabowo.
Bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) berfoto bersama di sela Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023). Foto: Moch Asim/Antara Foto
2 September 2023, Anies-Cak Imin mendeklarasikan diri sebagai capres-cawapres di Hotel Majapahit, Surabaya. Dengan begitu, PKB resmi tak berada di barisan Prabowo dan bergabung ke Koalisi Perubahan bersama dengan PKS dan NasDem.
ADVERTISEMENT
Apakah kondisi ini akan terjadi di Pilgub Jakarta?
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya mempertimbangkan pasangan yang diusung PKS. Ia menyebut usulan tersebut akan dibahas lebih lanjut di internal PKB.
ADVERTISEMENT
"Kami tentu akan mempertimbangkan semua konstelasi mengkalkulasi semua dinamika yang ada baik konteks DKI maupun nasional. Ya baguslah PKS sudah menyampaikan itu," kata Jazilul saat dihubungi, Selasa (25/6).
Waketum PKB, Jazilul Fawaid saat berada di studio Info A1 kumparan di Jakarta, Rabu (15/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Ya kemarin dari DPW DKI kan sudah menyampaikan rekomendasi permohonan supaya mengusung Pak Anies tapi kan belum bersama wakil, nah ini PKS menyampaikan paket kan, nah nanti dibahas. Ya tinggal dibahas aja nanti," ucap dia.
PKS memang masih butuh bergandengan dengan partai lain untuk bisa mengusung paket Anies-Sohibul Iman. Bila PKB tak pindah ke lain hati, suara untuk mengusung pasangan "AMAN" itu terbuka karena punya total 28 kursi.
Sementara, partai yang belum menentukan sikap resmi lainnya, yakni PDIP dan NasDem.