Anies Sowan ke Sri Sultan: Yogya Gado-gadonya Indonesia

24 Januari 2024 11:59 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 01 Anies Baswedan usai sowan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Rabu (24/1/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres 01 Anies Baswedan usai sowan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Rabu (24/1/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres 01 Anies Baswedan sowan ke Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X). Anies diterima Sultan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Rabu (24/1).
ADVERTISEMENT
Setelah pertemuan hampir 2 jam, Anies ditemani Sri Sultan membeberkan isi pertemuan keduanya. Anies mengaku terhormat diterima Sri Sultan.
"Jadi alhamdulillah pagi hari ini kami mendapatkan kehormatan diterima Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sebuah silaturahmi saya sebagai kaula Yogya tumbuh besar di Yogya hanya kira-kira 600 meter dari Kepatihan sekarang kemudian bekerja berkarier di Jakarta dan sedang mendapatkan amanah mengikuti proses kontestasi pemilihan presiden," kata Anies.
Anies memohon doa restu sekaligus bimbingan dari Sultan. Sosok Sultan menurut Anies mengayomi semua. Sultan adalah rujukan bagi semua orang.
"Kami bersilaturahmi dan mendengarkan pesan-pesan bijak pengalaman-pengalaman dan diskusi berbagai hal. Jadi ngobrolnya agak panjang mendengar banyak hal yang dibahas sama-sama," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, Yogya merupakan melting pot yang menjaga kebinekaan menjadi satu kesatuan. Anies mengaku selama ini terinspirasi dengan kepemimpinan Sri Sultan.
"Jadi seperti gado-gadonya Indonesia dan Keraton itu seperti yang memberikan kacangnya sehingga terasa sebagai sebuah melting pot yang luar biasa. Bagi kami sendiri, saya pribadi tumbuh besar di Yogya dan mengambil pelajaran kepemimpinan bagaimana kepemimpinan yang stabil tenang sopan tapi tegas dan berani itu menjadi inspirasi dari mulai swargi Sultan Hamengku Buwono IX yang diteruskan Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X. Terus menjaga prinsip-prinsip kepemimpinan yang tenang, stabil, yang mengayomi tapi juga tegas jelas bersikap dan mampu menjaga suasana stabilitas," bebernya.
Capres 01 Anies Baswedan narik becak di Jalan Malioboro, DI Yogyakarta, Rabu (24/1/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Selain itu, kata Anies, dia juga meminta arahan dan bimbingan sekaligus restu dari Sri Sultan.
ADVERTISEMENT
"Itu kira-kira obrolan kami tadi saya banyak mendengar mendapatkan masukan dan tadi saya sampaikan, saya mohon doanya saya mohon restunya dan insyaallah apa yang sedang kita usahakan untuk Indonesia yang lebih baik bisa tercapai," pungkasnya.
Sri Sultan Ungkap Isi Pertemuan
Sementara itu, Sri Sultan menjelaskan berdialog biasa dengan Anies. Tak ada pesan khusus darinya untuk Anies.
Sri Sultan hanya mengingatkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
"Ya saya dialog saya tidak punya pesan-pesan dan sebagainya gitu karena saya juga nggak perlu apa-apa. Saya mengingatkan tapi sambil kita berdialog apa yang mestinya kita jaga kan gitu," kata Sultan.
"Gitu aja seperti tadi bahas kebinekaan, bagaimana ya pemimpin itu biar pun kalau bisa pemimpin itu bisa mengibarkan semua bendera biarpun berasal dari satu bendera tapi tidak merasa berkuasa biarpun berkuasa karena kekuasaan diabdikan untuk rakyat semua, tanpa membedakan. Karena sekecil apa pun bendera itu diangkat tapi tetap pemilihnya bagian dari rakyat Indonesia sendiri jangan di pinggiran harus didengar juga biarpun sekecil apa pun bendera itu dikibarkan dan dipilih," ungkapnya.
ADVERTISEMENT