Anies Tak Ambil Pusing Dilaporkan ke Bawaslu soal Dana Awal Kampanye Rp 1 M

27 Desember 2023 14:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, memberikan sambutan pada acara Deklarasi Dukungan Keluarga Besar HMI kepada Anies- Cak Imin, di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, memberikan sambutan pada acara Deklarasi Dukungan Keluarga Besar HMI kepada Anies- Cak Imin, di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres 01 Anies Baswedan tak masalah jika dirinya dilaporkan ke Bawaslu karena dianggap tak transparan melaporkan dana kampanye awal di 2024 ke KPU.
ADVERTISEMENT
Paslon Anies-Muhaimin (AMIN) memang paling kecil melaporkan dana awal kampanye sebesar Rp 1 miliar ke KPU.
"Ya dilaporin saja," kata Anies singkat di Swasana Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12).
Berdasarkan data yang dibuka KPU, dana kampanye awal paslon 01 memang paling kecil sebesar Rp 1 miliar. Sementara paslon 02 Prabowo-Gibran Rp 31,4 miliar dan paslon 03 Ganjar-Mahfud Rp 23,3 miliar.
Dana Rp 1 miliar paslon 01 tersebut berupa uang yang hanya bersumber dari penerimaan sumbangan pasangan calon.
Dalam data awal tersebut, belum ada laporan soal berapa dana kampanye yang disumbangkan oleh parpol, perseorangan, atau kelompok lain hingga BUMN yang masuk untuk Timnas AMIN.
Selain itu belum ada juga laporan pemasukan dari sumber lain dan dana yang telah dikeluarkan untuk kampanye.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyapa warga saat kampanye di Pasar Kepuh, Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Data inilah yang dilaporkan kumpulan advokat dari Lingkar Nusantara (Lisan) ke Bawaslu karena dianggap mencurigakan. Apalagi, hika melihat kebutuhan kampanye yang dilakukan setiap calon.
ADVERTISEMENT
"Ketika pasangan AMIN hanya mencantumkan dana awal kampanye hanya Rp 1 miliar itu sangat janggal," kata Ketua Lisan, Hendarsam Marantoko.
"Kita coba hitung secara kasar, biaya sewa kantor mewah di area elite, pesawat jet pribadi untuk kegiatan kampanye ke-38 provinsi, serta baliho, apa mungkin cukup dengan hanya Rp 1 miliar?" sambung dia.