Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Anies: Warga Isoman Lapor ke RT/RW Agar Kebutuhan Pokok dan Obat Terpenuhi
19 Juli 2021 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit![Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani permintaan swafoto pengemudi ojek daring usai memantau titik penyekatan baru di Mampang, Jakarta, Kamis (15/7). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1626332746/qpni296yop06atddonuq.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Arahan ini diberikan Anies menyusul munculnya beberapa kasus warga meninggal saat tengah isoman di rumah mereka. Bagi yang menjalani isoman juga diharapkan lapor ke pihak RT dan RW setempat agar dibantu kebutuhannya.
"Apabila merasakan gejala memerlukan bantuan bagi yang bersangkutan [sedang isoman], mohon untuk bisa mengabari kepada ketua RT, [ketua] RW, gugus tugas," ujar Anies di Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/7).
"Kami pun menugaskan kepada lurah, camat untuk mengidentifikasi semua orang di wilayahnya yang sedang isolasi mandiri, sehingga mereka kebutuhan pokoknya terpenuhi, kebutuhan obatnya terpenuhi," lanjutnya.
Anies juga mengingatkan bahwa kini warga yang isoman bisa memanfaatkan fasilitas telemedicine untuk mendapatkan obat dan vitamin yang dibutuhkan untuk pengobatan. Bagi warga yang tidak bisa menggunakan gadget untuk memanfaatkan telemedicine, ia meminta jajarannya agar ikut membantu.
ADVERTISEMENT
"Kami menugaskan kepada jajaran untuk membantu warga yang tidak bisa menggunakan perangkat digital untuk konsultasi medis. Karena seluruh konsultasi menggunakan alat digital, sebagian dari masyarakat tidak bisa, nah ada pendampingan untuk bisa membantu itu," tutur Anies.
Sebelumnya, Lapor COVID-19 melaporkan semakin banyak pasien yang isoman berujung meninggal dunia. Di DKI Jakarta, salah satunya, pasien isoman akibat COVID-19 yang meninggal dunia dilaporkan mencapai 45 orang per harinya.
“Nah, ini data sementara kami sampai tadi malam hampir 450 pasien isoman yang terlacak dan dilaporkan meninggal di berbagai daerah di Indonesia. Kami yakin ini fenomena gunung es karena tidak semua diberitakan atau terlaporkan,” kata Co-Inisiator Lapor COVID-19 Ahmad Arif, dalam diskusi virtual di YouTube CISDI, Senin (12/7).
ADVERTISEMENT
“Misalnya kami komunikasi dengan teman-teman di Dinkes Jakarta, ya, bahwa mereka rata-rata sehari itu menerima laporan ada 45 pasien isoman yang meninggal di rumah. Kami sekarang berkoordinasi dengan DKI Jakarta untuk meminta data per harinya yang untuk kemudian bisa kami integrasikan dengan data di Lapor COVID-19,” imbuhnya.
Mayoritas faktor penyebab meninggalnya para pasien COVID-19 yang melakukan isoman di rumah adalah mereka tidak terpantau hingga terlambat dibawa ke rumah sakit.