Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi masyarakat yang menyebut tarif MRT sebesar Rp 14.000 untuk jarak paling jauh terbilang mahal. Dia meminta masyarakat membandingkan dana yang harus dikeluarkan untuk naik ojek online dan MRT dari arah Lebak Bulus menuju Bundaran HI.
ADVERTISEMENT
"Naik ojek ada biayanya, dihitung berapa tuh. Kemarin keputusan berapa ojek, Rp 2 ribu per kilo. Jaraknya berapa? 16 kilo. Kali Rp 2.000 sama dengan Rp 32 ribu. Murah mana?" beber Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis (28/3).
Bukan hanya soal biaya yang dikeluarkan, Anies yakin MRT punya keunggulan lain ketimbang ojek online dan kendaraan pribadi. Mulai dari waktu ketibaan hingga kenyamanan.
"Ojek saja harganya 32 ribu. Jamnya terprediksi tidak? Tidak. Kalau ini kenyamanan, tinggi jamnya pasti harganya lebih murah dibanding ojek, itu maksud saya. Jadi bagi masyarakat kalau melihat harga itu," kata dia.
Jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi, Anies juga yakin MRT lebih murah. Anies mengatakan, kendaraan pribadi masih harus mengeluarkan biaya tambahan, selain bahan bakar, saat digunakan berpergian.
ADVERTISEMENT
"Kalau pribadi yang harus dihitung apa aja? Bensin, parkir, kalau MRT pakai parkir nggak? Park and ride. Jadi ongkos itu sudah diperhitungkan ability to pay dan willingnes to pay," jelas Anies.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama DPRD DKI Jakarta sudah menetapkan tarif untuk MRT. Perjalanan terdekat ditarif Rp 3.000, sedangkan perjalan terjauh ditarif Rp 14.000.