Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anis Matta: Indonesia Seharusnya Jadi Pusat Kekuatan Ekonomi Dunia Islam
2 Januari 2025 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wamenlu Anis Matta mengungkapkan Indonesia punya potensi menjadi pusat kekuatan ekonomi dunia Islam. Ia pun menyinggung negara teluk seperti Mesir dan Qatar.
ADVERTISEMENT
“Di antara negara Islam ini misalnya kalau negara teluk, mereka punya kelebihan secara cash tapi, kan, negaranya ukurannya kecil. Dia pasti akan cari destinasi investasi,” kata Anis Matta dalam podcast DipTalk yang tayang di Youtube kumparan.
Anis Matta menyebut, Indonesia sebetulnya cukup maju secara teknologi dibandingkan negara Islam yang lain. Ia bahkan menyandingkan kemajuan teknologi Indonesia dengan Turki.
“Pada dasarnya seharusnya kita menjadi semacam pusat kekuatan ekonomi dunia Islam yang bisa menjadikan dunia Islam market besar,” ungkapnya.
Anis Matta kemudian menyinggung Indonesia pernah memproduksi pesawat di era 1990-an. Pesawat yang dimaksud adalah N250 Gatotkaca yang diproduksi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) – sekarang PT Dirgantara Indonesia.
Pesawat itu bahkan sudah terbang perdana pada tahun 1995 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Sayangnya, produksinya harus berhenti karena krisis ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Nah, misalnya kalau kita liat tahun 1990-an kita sudah produksi pesawat, kita punya industri strategis yang luar biasa, cuma setelah krisis tahun 1998 dengan persyaratan dari IMF, industri strategis ini rada dilumpuhkan karena itu kita mengalami perlambatan,” ungkapnya.
Sehingga, Anis Matta tidak begitu setuju jika Turki dikatakan lebih maju secara teknologi dari Indonesia. Menurutnya, Indonesia bisa mengejar dengan cepat.
“Tetapi dalam perspektif kita konsolidasi dunia Islam ini adalah satu roadmap untuk mengkonsolidasi kekuatan politik dunia Islam dan pada waktu yang sama juga mengkonsolidasi ekonomi negara-negara Islam itu,” pungkasnya.