Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Anis Matta: Kesadaran Beragama Meningkat, tapi Kita Cegah Politisasi Agama
22 Maret 2023 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menyinggung tentang agama dan politik di tengah ramai pesan hindari politisasi agama jelang 2024. Anis mengatakan, masalah agama dan politik tidak bisa dipisahkan.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini ada fakta yang kita perlu baca secara cermat, terutama ketika kita sedang menghadapi krisis. Sebenarnya saya beberapa kali roadshow ke daerah menyampaikan, dalam sejarah kita dan umat manusia secara umum, harus kita katakan bahwa tidak ada satu cara apa pun untuk memisahkan agama dan politik," kata Anis Matta dalam diskusi yang digelar Partai Gelora pada Rabu (22/3).
Tema diskusi ini adalah Ramadhan 1444 H di tahun politik, menggelorakan spiritual bangsa.
"Tidak ada satu cara yang efektif," tambah dia.
Anis Matta kemudian menyinggung soal agama Kristen yang menjadi agama resmi bangsa Romawi. Menurutnya, hal itu demi menyelamatkan Romawi dari keruntuhan.
"Kristen menjadi agama resmi Romawi adalah karena hanya ini yang bisa menyatukan bangsa Romawi dan mencegah mereka dari keruntuhan pada awal abad ke-4 masehi," ucap Anis.
ADVERTISEMENT
"Dan pada waktu yang sama, kita saksikan Rasulullah SAW hanya perlu 13 tahun untuk menegakan negara Madinah ya," lanjut Anis.
"Jadi pemisahan agama dan politik tidak akan pernah bisa kita lakukan, proses sekularisasi yang sedang berlangsung di dunia Islam misalnya, itu tak berhasil mencegah agama dan politik. Ini itu fakta harus kita lihat," jelas dia.
Lebih jauh, Anis Matta mengaku bangga karena mayoritas kesadaran beragama masyarakat Indonesia mulai meningkat. Menurutnya, hal ini berdasarkan survei yang Partai Gelora lakukan.
"Berdasarkan survei yang kami lakukan di Gelora, kalau masyarakat ditanya apakah mereka bisa menerima bahwa negara Indonesia ini yang asasnya Pancasila bisa diisi dengan nilai-nilai Islam atau agama. kira-kira 70 persen menjawab bisa dan sebaiknya begitu," ucap Anis.
ADVERTISEMENT
"Jadi dalam perspektif kesadaran beragama dan politik ada peningkatan kesadaran yang luar bias. Tetapi pada waktu yang bersamaan, kita mencegah politisasi agama," tutur Anis.