news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Antara Ganjar, Raja-raja Demak, dan Spirit Toleransi

20 Maret 2023 10:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh, ziarah di Kompleks Makam Raja Demak, Kauman, Bintoro, Kabupaten Demak, Jateng, Minggu (19/3).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh, ziarah di Kompleks Makam Raja Demak, Kauman, Bintoro, Kabupaten Demak, Jateng, Minggu (19/3). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Makam raja-raja Demak jadi tempat keenam yang disinggahi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam rangkaian nyadran yang dilakukan bersama istrinya, Siti Atikoh.
ADVERTISEMENT
Menurut Ganjar, selain Wali Songo, para raja juga memegang peran sentral dalam mengelola tatanan kehidupan masyarakat yang moderat di masa itu.
Misalnya Raden Patah, menurut Ganjar, Raja Demak yang pertama itu merupakan keturunan dari Campa. Meski ada dua riwayat yang menyebutkan garis silsilah Raden Patah, namun keduanya sama-sama merujuk bahwa asal muasalnya dari negeri seberang.
"Artinya tidak ada permasalahan ataupun perselisihan soal ras. Raden Patah ini contoh yang sempurna untuk soal toleransi," kata Ganjar, Minggu (19/3/2023).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ziarah di Kompleks Makam Raja Demak, Kauman, Bintoro, Kabupaten Demak, Jateng, Minggu (19/3). Foto: Dok. Istimewa
Kolaborasi antara raja dengan Wali Dongo itulah yang menurut Ganjar mampu membuat Kerajaan Demak semakin besar dan berkembang. Ketika Raden Patah memperjuangkan soal toleransi, maka raja setelahnya melakukan perjuangan yang sifatnya lebih sektoral.
"Pati Unus, kita tahu semua bagaimana beliau sangat luar biasa dalam mengembangkan kemaritiman. Sementara dari Sultan Trenggono kita bisa belajar banyak hal soal agraria," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh, ziarah di Kompleks Makam Raja Demak, Kauman, Bintoro, Kabupaten Demak, Jateng, Minggu (19/3). Foto: Dok. Istimewa
Ganjar menjelaskan, yang membuat perjuangan sektoral itu lebih indah adalah dengan pengawalan Wali Songo, dengan berjuang dalam kestabilan sosial masyarakat lewat pengajaran agama Islam yang moderat dan saling menghargai.
"Artinya beliau-beliau itu tidak menyebarkan agama tidak hanya melalui mengaji saja. Tapi juga ke pemerintahan dan berbagai sektor," jelas Ganjar.
Setidaknya ada tiga Raja Demak yang makamnya berada di kompleks Masjid Agung Demak. Mulai dari Raja Demak yang pertama yakni Raden Patah, kemudian Pati Unus sampai Sultan Trenggono.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kiri) dan istrinya, Siti Atikoh (ke dua dari kanan), ziarah di Kompleks Makam Raja Demak, Kauman, Bintoro, Kabupaten Demak, Jateng, Minggu (19/3). Foto: Dok. Istimewa
Sebelum ke makam raja-raja Demak itu, Ganjar telah berziarah ke makam anggota walisongo yang berada di Jawa Timur. Mulai dari Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Drajat dan Sunan Bonang.
Setelah dari makam raja-raja Demak, Ganjar langsung bertolak ke makam Sunan Kalijaga yang letaknya tidak jauh dari Masjid Agung Demak.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Ganjar juga ke Makam Sunan Muria yang merupakan putra dari Sunan Kalijaga. Setelah itu, Ganjar akan ziarah ke Makam Sunan Gunungjati dan diakhiri dengan ziarah ke makam orang tuanya.