Antara Hidup dan Mati Kisah Penumpang Lion Air yang Mesinnya Terbakar

27 Oktober 2022 13:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Lion Air terbakar, di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (26/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Lion Air terbakar, di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (26/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air Boeing 737-8GP rute Jakarta-Palembang terbakar saat terbang, Rabu (26/10). Seluruh penumpang selamat setelah pesawat berhasil mendarat darurat di Bandara Soekarno-Hatta.
ADVERTISEMENT
Salah seorang penumpang, Gustria Kurnia Putri, menceritakan pengalaman menegangkan saat detik-detik pesawat terbakar di udara. Gustria mengatakan, seharusnya hari itu dia naik pesawat Citilink pukul 12.10 WIB. Namun karena ada sedikit kendala, Gustria ketinggalan pesawat.
"Aku cari penerbangan yang paling dekat, dapat lah pesawat Lion Air JT 330 pukul 15.10 WIB," katanya saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (27/10).
Namun ternyata penerbangan ditunda menjadi pukul 16.10 WIB. Saat itu, kata Gustria, dia sudah khawatir karena malam hari ada urusan yang harus dihadiri di Palembang.
"Sudah pukul 16.10 WIB kita belum juga masuk ke dalam pesawat. Ada penumpang yang nanya kapan pesawat berangkat, terus dijawab petugas paling lama masuk pukul 16.30 WIB," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Betul saja, para penumpang masuk pesawat pukul 16.30 WIB. Namun saat itu kondisi pesawat terasa aneh. Gustria mendapat kursi di nomor 37D, sedangkan pesawat tersebut tidak sampai nomor 37. Petugas meminta Gustria untuk duduk di mana saja. Gustria memilih duduk di seat 32D.
"Aku punya feeling nggak enak lagi nih, karena AC di dalam pesawat nggak kerasa, uapnya sudah beda, benar-benar uapnya panas gerah, pengap, paham," katanya.
Setelah pesawat lepas landas, Gustria mengaku mendengar suara ledakan cukup keras. Saat itu dia masih berusaha menenangkan dirinya dan berpikir suara itu berasal dari barang yang jatuh.
"Aku yakin bukan aku doang yang dengar suara ledakan yang cukup keras," katanya.
Selang 5-10 menit kemudian, seorang penumpang berteriak kalau ada api di di bagian sayap kiri pesawat. Penumpang langsung panik dan melapor ke petugas.
ADVERTISEMENT
"Penumpang yang di bagian depan sudah teriak-teriak manggil mba pramugarinya "Mba-mba ada api, ada api" dan pramugarinya ngecek ke depan terus dia lapor ke captain mengatakan bahwa "capt, di bagian sayap sebelah kiri ada keluar api nih," cerita Gustria.
Pesawat masih mengudara selama sekitar 30 menit. Saat itu penumpang sudah mulai menangis, ada yang berdoa dan berteriak.
"Benar-benar kayak sudah antara hidup dan mati gitu," katanya.
"Tapi aku bersyukur banget dan mengucapkan terima kasih kepada pilot yang sudah membawa kita landing dengan selamat meskipun dengan sayap yang sebelah kiri terbakar," imbuhnya.
Lion Air Minta Maaf
Lion Air angkat bicara mengenai insiden terbakarnya mesin pesawat dengan nomor penerbangan JT-330 rute Jakarta-Palembang. Pesawat mengalami kendala di bagian mesin pada ketinggian 3.000 kaki.
ADVERTISEMENT
"Pada ketinggian jelajah 3.000 kaki, pilot merasakan kinerja pada salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya dan menunjukkan perlu segera dilakukan pengecekan," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10).
Danang menjelaskan, pesawat berjenis Boeing 737-800NG itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 17.13 WIB. Pesawat membawa 6 kru dan 169 penumpang.
"Sebelum keberangkatan, pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK dinyatakan layak dan aman dioperasikan melalui pengecekan awal (pre flight check)," jelas Danang.
Namun, akibat kendala yang dialami, pilot pesawat memutuskan untuk melakukan return to base kembali ke Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat itu pun dapat mendarat secara normal. Seluruh penumpang pesawat itu kemudian digantikan pesawat lainnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini Lion Air masih melakukan pengecekan pada pesawat itu guna menentukan penyebab kendala mesin tersebut terjadi.
"Teknisi dan pilot melakukan pengecekan pada pesawat melalui tahapan kerja yang dijalankan menurut daftar kerja (check list) yang membutuhkan waktu. Untuk saat ini, Lion Air tidak dapat berspekulasi," kata dia.
"Lion Air menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang timbul," pungkasnya.