Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Antara Informasi Media ISIS dan Polri soal Rusuh di Rutan Mako Brimob
11 Mei 2018 14:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Napi terorisme mengamuk di Rutan Mako Brimob, Selasa (8/5) malam. Akibatnya, enam orang tewas yakni lima orang anggota Densus 88 dan seorang napi terorisme.
ADVERTISEMENT
Seorang anggota Densus 88 bernama Brigadir Kepala Iwan Sarjana sempat disandera oleh napi teroris. Baru kemudian setelah 40 jam, Polri bisa membuat napi terorisme yang berjumlah 155 orang itu pun menyerahkan diri. Iwan Sarjana pun dibebaskan dengan sejumlah luka bebam di tubuhnya.
Isu pun sempat simpang siur. Polisi dan Media ISIS Amaq News Agency menyampaikan informasi ke publik berdasarkana keyakinannya masig-masing. Berikut kumparan meragkum pemberitaan dari media ISIS dan Polri:
Pemberitaan Media ISIS:
Rabu (9/5) 01.00 WIB
Media ISIS Amaq News Agency telah memberitakan peristiwa tentang kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok sejak Selasa (8/5) malam. Bahkan mereka juga sudah bisa memastikan enam orang meninggal akibat peristiwa ini.
ADVERTISEMENT
Dalam foto-foto yang diunggah oleh beberapa pengamat terorisme di media sosial, terlihat beberapa jasad korban tewas yang memang sampai malam itu belum terkonfirmasi oleh pihak kepolisian.
Salah satu pengguna Twitter bernama Nidalgazaui dari Munchen, Jerman menyebut, mengutip media ISIS Amaq, adanya 10 orang tewas dalam kerusuhan penjara di "Debok", yang mungkin maksudnya "Depok".
Bahkan ada foto memperlihatkan beberapa napi membawa senapan laras panjang. "Seluruh penjara sekarang dalam kekuasaan ISIS". Foto lainnya memperlihatkan tumpukan senjata dan amunisi.
Dalam situs yang sama melalui kelompok intelejen STIE pada Selasa (8/5), ISIS mengklaim sebagai dalam dari kerusuhan di Mako Brimob.
"Kantor berita ISIS, Amaq News Agency melaporkan bahwa pejuang telah terlibat dalam bentrokan dengan polisi anti-terorisme Indonesia di dalam penjara di Jakarta," tulis dalam situs SITE.
ADVERTISEMENT
Saat napi menyerah, Amaq tak lagi terlihat memberitakan hal terkait di Rutan Mako Brimob
Pemberitaan dari Polri
Rabu (9/5) pukul 01.00 WIB
Karopenmas Polri Brigjen M Iqbal memberikan keterangan pers pada Rabu (9/5) dini hari di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Saat itu Iqbal belum menyebut ada anggota polisi yang tewas akibat peristiwa tersebut. Iqbal mengatakan, ada empat orang anggota Polri yang terluka.
"Sampai saat ini, pukul 01.00 WIB, kami pastikan tidak ada yang meninggal dunia," tegas Iqbal saat jumpa pers di sekitar Mako Brimob Kelapa Dua, Rabu (9/5) dini hari.
"Ada beberapa korban luka. Baik dari petugas ya, tapi lukanya tidak serius," tambahnya.
Berikut data korban luka yang dihimpun dari Polri sampai Rabu dini hari.
ADVERTISEMENT
1. Iptu Sulastri (38), Direktorat Penyidik, luka memar mata sebelah kiri dan memar di mulut.
2. Brigadir Lalu Abdul Haris (30), Direktorat Penyidik, luka sobek dalam di kepala belakang.
3. Briptu Hadi Nata (26), Densus 88, luka sobek di kepala.
4. Bripda Muh Ramdhani (20), Densus 88, luka di kepala terkena lemparan asbak.
Saat itu Iqbal meminta masyarakat tak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial. Termasuk tak mempercayai foto dan video yang beredar.
Rabu (9/5) pukul 15.00 WIB
Baru pada Rabu (9/5), Porli mengumumkan ada anggota Densus 88 yang meninggal dunia akibat kerusuhan di Mako Brimob. Jumlahnya ada lima orang.
"Yang jelas dari lima rekan rekan yang gugur mayoritas luka akibat senjata tajam di leher. Dan luka itu sangat dalam," ungkap Iqbal.
ADVERTISEMENT
"Ada juga satu orang luka di kepala akibat tembakan. Juga ada luka di dada kanan. mayoritas rekan rekan kami yang gugur luka pada sekujur tubuh, paha lengan jari akibat senjata tajam," beber dia.
Lima korban tewas dari anggota polisi yakni Bripda Wahyu Catur Pamungkas, Bripda Syukron Fadhli, Ipda Rospuji, Bripka Denny dan Briptu Fandi.
Kamis (10/5) pukul 07.30 WIB.
Wakapolri Komjen Syafruddin mengumumkan bahwa sekitar 145 napi terorisme yang terlibat kerusuhan di Rutan Salemba Mako Brimob menyerah. Selepas itu, mereka juga dieksekusi ke Lapas Pasir Putih, Nusakambangan.