Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Antara Teddy Minahasa dan Linda: Ketemu di Spa, Istri Siri, dan Bantahan Teddy
2 Maret 2023 8:30 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Linda Pujiastuti, saksi di persidangan Irjen Teddy Minahasa, mengaku punya hubungan spesial dengan jenderal polisi bintang dua itu. Hal itu disampaikan Linda saat jadi saksi mahkota untuk Teddy di sidang yang digelar di PN Jakarta Barat, Senin (27/2).
ADVERTISEMENT
Teddy dan Linda sama-sama didakwa mengedarkan narkoba jenis sabu. Narkoba tersebut merupakan barang bukti kasus di Polres Bukittinggi.
Awalnya hakim menanyakan soal identitas Linda dan awal perkenalan Linda dengan Teddy. Linda ditanya, apakah ia punya hubungan kerabat dengan Teddy atau tidak.
"Tidak ada [hubungan kerabat], tapi kami ada hubungan khusus dan spesial," jawab Linda.
Linda mengaku selama ini ia bekerja sebagai agen polisi yang bertugas memberikan informasi jika ada pengiriman narkoba dari luar negeri ke Indonesia. Hakim lantas menyinggung soal nama alias Linda, yakni Anita Cepu.
"Latar belakang saya dulu saya pernah bekerja di Hotel Classic, saya kenal dengan terdakwa 2013, saya sebagai GRO. GRO itu kalau misalnya ada tamu untuk memesan massage lewat saya dulu, baru saya lempar ke belakang," papar Linda.
ADVERTISEMENT
"Kenal [Teddy Minahasa] karena hubungan kerja tadi atau hubungan bisnis?" tanya hakim.
"Tidak ada, jadi saya kenal 2013 waktu saya bekerja. Setelah itu kami tidak komunikasi lagi, saya komunikasi lagi 2019," jawab Linda.
Dalam persidangan itu, Linda juga mengaku pernah menikah dengan Teddy. Meski ia hanya berstatus sebagai istri siri mantan Kapolda Sumbar tersebut.
"Saya itu istri sirinya Pak Teddy Minahasa, biarpun beliau tidak mengakui," tutur Linda.
Linda lalu menceritakan soal operasi penangkapan sabu di Laut China Selatan yang gagal. Saat itu ia tidur bersama Teddy selama di kapal.
"Waktu saya ke Laut China, dan saya tidak pernah berantem, dan saya memang ada hubungan dengan Pak Teddy biarpun beliau tidak mengakui, kami setiap hari di kapal tidur bersama," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Teddy lantas membantah pengakuan Linda tersebut. Usai kesaksian Linda, hakim lalu mengkonfirmasi ke Teddy.
"Saya bantah. Semua itu bohong, Yang Mulia," tegas Teddy.
"Kalau Saudari Linda mengaku istri saya ini pertanyaannya bisa panjang, simpelnya adalah 'Kok suaminya diseret dalam kasus ini?" imbuhnya.
Di sidang yang digelar pada Rabu (1/3), giliran Teddy yang dihadirkan sebagai saksi mahkota untuk Linda dan AKBP Dody Prawiranegara. Di kesempatan itu, Teddy lalu menceritakan perkenalannya dengan Linda versi dirinya.
Ia mengaku kenal Linda alias Anita Cepu sekitar tahun 2005, saat ia masih jadi mahasiswa di Universitas Indonesia. Kala itu, Teddy pertama kali bertemu Linda di sebuah tempat spa populer di Jakarta.
"Sekitar tahun 2005 atau 2006. Saat saya kuliah di UI, saya dan teman-teman saya sering kalau selesai kuliah itu sauna atau spa di Hotel Classic Pecenongan," terang Teddy.
Di tahun 2007, Linda lalu mengenalkan Teddy dengan suaminya yang berbisnis benda antik. Setelah itu ia sempat putus kontak dengan Linda, sampai akhirnya di 2019, Linda menghubungi Teddy dan memberikan informasi soal penyelundupan narkoba.
ADVERTISEMENT
"Kemudian 2019 bulan Oktober itu karena informasinya tidak valid tidak ada komunikasi lagi," lanjut Teddy.
Pada tahun 2022, Teddy menerangkan, Linda kembali menghubunginya untuk menawarkan penjualan pusaka ke Brunei Darussalam.
"Di 2022, yang bersangkutan [Linda] masih ingin menawarkan proyek penjualan pusaka ke Raja Brunei Darussalam," imbuh Teddy.
Di kasus ini, Teddy dijerat bersama mantan bawahannya, Dody, dan terdakwa lainnya, Linda dan Syamsul Ma'arif. Teddy didakwa karena menjual 5 kilogram sabu yang merupakan barang bukti penangkapan kasus di Polres Bukittinggi.
Perihal kesaksian Linda, pengacara Teddy Minahasa, Hotman Paris, mempertanyakan soal latar belakang soal informan tersebut. Sebab menurut Hotman, Linda pernah memberikan informasi yang tidak akurat.
"Yang sangat menggelikan tadi adalah bahwa si Linda mengatakan dia itu informan, dia memberikan info ke Teddy Minahasa bakal ada pengiriman 2 ton narkoba dari Myanmar ke Indonesia. Dibawalah 2 jenderal, termasuk Teddy Minahasa, muter-muter di Laut China Selatan, sesuai 2,5 bulan ternyata itu tidak ada," ucap Hotman.
ADVERTISEMENT