news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Antisipasi Banjir, Modifikasi Cuaca di Jakarta Makin Intensif hingga 11 Maret

10 Maret 2025 10:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memantau stok pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memantau stok pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkap rencana pihaknya bekerja sama dengan BMKG untuk intensifkan modifikasi cuaca. Hal ini merupakan persiapan menghadapi cuaca ekstrem hingga esok, Selasa (11/3).
ADVERTISEMENT
"Tadi pagi saya sudah berkomunikasi dengan Kepala BMKG, Ibu Dwikorita. Jadi kita secara bertahap perlahan sudah melakukan modifikasi cuaca. Ini termasuk sebenarnya sudah terjadi," kata Pramono di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (10/3).
Ia menambahkan, khusus esok, modifikasi cuaca akan lebih digalakkan. Sebab, BMKG menyebut puncak cuaca ekstrem terjadi 11 Maret. Hal ini dilakukan guna mencegah banjir.
"Besok akan lebih intens karena kemungkinan besok lah yang tertinggi. Dan untuk itu secara khusus saya juga sudah bicara dengan Kepala Dinas Sumberdaya Air untuk modifikasi dimulai lebih early, lebih dini untuk besok," ujar Pramono.
"Supaya memang kalau cuaca seperti yang diperkirakan BMKG maka tertangani dari awal," imbuhnya.
Petugas Orange disiagakan Antisipasi banjir Jakarta. Selasa (4/3/2025). Foto: Dok. Dinas Lingkungan Hidup
Puncak Cuaca Ekstrem
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia masih akan terjadi hingga 11 Maret 2025. Masyarakat diimbau waspada banjir dan bencana lainnya. Banjir sempat terjadi awal pekan lalu di Jakarta, Bekasi hingga Bogor.
"Jadi ini kami tunjukkan peringatan dininya. Dan ini kami update untuk potensi sepekan ke depan. Karena fenomenanya masih akan berlanjut meskipun akan mengalami penurunan sebentar, namun kemudian nampaknya puncaknya di tanggal 11 Maret ya," kata Dwikorita dalam keterangannya Selasa (4/3).
"Jadi berangsur-angsur meningkat lagi sehingga kemungkinan akan ekstrem lagi di tanggal sekitar tanggal 10-11 Maret," imbuhnya.