Antisipasi Banjir Mudik Lebaran 2025, BNPB Modifikasi Cuaca hingga 20 Maret

Kondisi pascabanjir bandang di Dramaga 1 Pelabuhan Ratu, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). Foto: Angga/ANTARA FOTO

Kemendagri menggelar rapat koordinasi bersama BNPB hingga BMKG pada Senin (10/3). Rakor itu selain membahas pengendalian inflasi, juga turut membahas potensi pengendalian bencana di Idul Fitri 1446 H.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan sepanjang 2025 hingga 10 Maret, mereka mencatat ada 614 kali bencana. Mayoritas adalah bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor.

"Sampai 10 Maret, kami mencatat sudah terjadi 614 kali bencana. Bencana yang dicatat BNPB ini berdasarkan daerah yang meminta bantuan ke BNPB dengan status siaga atau tanggap darurat," kata Suharyanto.

"Dari 614 kali bencana 2025, mayoritas hidrometeorologi basah, banjir 412 kali, cuaca ekstrem 103 kali, longsor 58. Ini belum terhitung daerah yang menangani sendiri banjir kecil, longsor desa RT/RW yang enggak minta bantuan BNPB, tentu saja angkanya lebih dari 614 kali," tambah dia.

Modifikasi cuaca cegah hujan di Jabodetabek. Foto: Dok. BNPB

BNPB menuturkan, berdasarkan prakiraan BMKG ada potensi bencana terutama banjir di hari raya Idul Fitri. BNPB melakukan antisipasi berkaca pengalaman 2024.

"Antisipasi Idul Fitri, kami punya pengalaman Idul Fitri dan Nataru 2024 ada 4 kegiatan yang akan kami terapkan di libur Idul Fitri 2025. Terbukti 2024 enggak ada kejadian mengganggu akibat bencana," ucap Suharyanto.

Modifikasi Cuaca Kunci Potensi Banjir Idul Fitri

BNPB mengatakan, operasi modifikasi cuaca (OMC) menjadi kunci untuk mengantisipasi bencana banjir. Sebagai contoh, pada 2024 dilakukan OMC selama 20 hari berturut-turut dan terbukti bencana banjir tidak terjadi.

"Kami laporkan modifikasi cuaca yang dilakukan menangani bencana memang kami terpadu dengan kementerian/lembaga lain, BNPB paling banyak antisipasi Nataru 2024 di seluruh Jawa. Kami laksanakan modifikasi cuaca termasuk DKI itu sampai 20 hari berturut-turut, itu baru libur Nataru enggak ada cuaca yang menghambat pergerakan masyarakat mudik. Total 401 jam, 11 menit itu bahan semai yang ditabur 177 ton," kata Suharyanto.

Petugas memindahkan karung yang berisi garam untuk dibawa ke pesawat Cassa C-212 milik Skadron IV Lanud Abdulrachman Saleh di Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (Lanud SMH) Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (10/6/2022). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO

BMKG menyebut, modifikasi cuaca mengantisipasi banjir Idul Fitri 1446 H akan dilakukan hingga 20 Maret. Titik fokusnya ada di Jakarta dan Jawa Barat.

"Bencana kemarin sampai senin malam, di Bekasi sampai lumpuh kami OMC sampai hari ini, ini terus kami sampaikan 11-20 Maret betul, prediksi awal BMKG kami minta modifikasi cuaca dari 3-8 Maret, kemudian istirahat 2 hari tanggal 10 masuk lagi tapi kemarin tanggal 9-10 BMKG enggak berani istirahat, sekarang masih dilakukan OMC oleh BMKG," kata Suharyanto.

Foto udara Jembatan Cidadap yang amblas akibat terjangan banjir bandang di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

BNPB menuturkan, Pemprov DKI dan Jawa Barat sudah menyanggupi melakukan OMC. BNPB sudah mengimbau Banten untuk melakukan OMC namun belum ada respons dari Gubernur Banten Andra Soni.

"Untuk Gubernur Jabar sudah siap akan OMC pakai APBD termasuk DKI, kami laporkan 11-20 Maret ada 3 institusi melakukan OMC yakni BMKG, DKI dan Jabar," kata Suharyanto.

"Kami harapkan juga Banten tapi Banten masih tunggu instruksi, akhirnya kami buat surat ke Gubernur Banten bersifat imbauan agar bersama-sama seperti Jabar, DKI, melaksanakan OMC," tutur dia.

Pilot Skadron IV Lanud Abdul Rachman Saleh Malang Lettu Edwin Aldrin memeriksa kondisi pesawat NC-212i Cassa sebelum terbang untuk melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (9/7/2024). Foto: Auliya Rahman/ANTARA FOTO