Antisipasi Kekeringan, Kementerian PUPR Bangun 2 Embung di Tarakan

1 Oktober 2017 14:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR meninjau pembangunan Embung Rawasari  (Foto: Dok. Humas PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR meninjau pembangunan Embung Rawasari (Foto: Dok. Humas PUPR)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah berupaya untuk menyediakan embung-embung dan waduk berbagai wilayah. Upaya ini dilakukan untuk menampung air hujan sebagai sumber penyediaan air baku dan mengantisipasi kekeringan pada saat musim kemarau.
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan dari sekitar 200 ribu jiwa penduduk Kota Tarakan, yang tercukupi kebutuhan air bakunya baru sekitar 50%. Padahal kota Tarakan memiliki luas sekitar 250 km2 dan memiliki sungai besar.
"Kebutuhan air baku di Kota Tarakan sekitar 900 liter/detik dan sejauh ini baru tercukupi 400 liter/detik, dari embung-embung yang sudah ada. Kebutuhan airnya tidak bisa mengandalkan air tanah karena terpengaruh air laut sehingga menjadi payau," ujar Basuki dalam siaran tertulisnya, Minggu (1/10).
Menurut Basuki, embung menjadi solusi terbaik untuk memasok kebutuhan air baku di Tarakan. Sebab, di sepanjang tahun curah hujan di Tarakan terbilang cukup tinggi. "Setiap tahun ada hujan meski tidak tiap hari karena Tarakan berhadapan dengan laut lepas," jelasnya.
Menteri PUPR meninjau pembangunan Embung Rawasari  (Foto: Dok. Humas PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR meninjau pembangunan Embung Rawasari (Foto: Dok. Humas PUPR)
Untuk menambah pasokan kebutuhan air baku di Kota Tarakan sebesar 250 liter/detik, Kementerian PUPR saat ini tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung beserta jaringan pipa air baku Indulung Kota Tarakan sepanjang 11 km, yang keduanya ditargetkan selesai pada 2018.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Embung Rawasari yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian PUPR yang dilakukan sejak tahun 2016 ini, sudah memasuki tahap dua. Adapun total biaya pembangunannya mencapai Rp 54 miliar dan ditargetkan bisa selesai sesuai rencana pada 2018.
"Pengerjaan Embung Rawasari berkapasitas 100 liter/detik dikerjakan selama tiga tahap, sejak tahun 2016. Saat ini sudah masuk tahap kedua dan targetnya akan selesai akhir 2018,” jelasnya.
Embung Rawasari ini akan dibangun di Kelurahan Karang Harapan dengan memiliki luas area genangan seluas 3,22 hektar. Selain itu Embung Rawasari ini akan memiliki kapasitas tampung sebesar 112 ribu m3.
Menteri PUPR meninjau pembangunan Embung Rawasari  (Foto: Dok. Humas PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR meninjau pembangunan Embung Rawasari (Foto: Dok. Humas PUPR)
Tahun ini juga sedang dibangun Embung Indulung serta jaringan pipa air baku, 2 unit pompa, genset, pos jaga dan bangunan pelengkap lainnya. Pipa berdiameter 60 cm akan dipasang sepanjang 11 km dari Sungai Indulung, kemudian ditampung di Embung dan disalurkan dengan bantuan 2 unit pompa berkapasitas 150 liter/detik.
ADVERTISEMENT
Embung ini akan melayani air baku di 3 kelurahan yaitu Kelurahan Kampung Satu Kecamatan Tarakan Tengah, Kelurahan Pantai Amal dan Kelurahan Kampung Enam di Kecamatan Tarakan Timur.
Adapun total biaya pembangunan embung, intake dan jaringan pipa Indulung mencapai Rp 168 miliar. Embung dengan luas genangan sebesar 2,62 hektar ini memiliki tampungan efektif mencapai 123 ribu m3.
"Progresnya untuk tahun ini sekitar 70 persen. Pembangunan kedua embung tersebut untuk mengoptimalkan potensi air yang ada di Kota Tarakan sehingga cakupan pelayanan meningkat hingga 70-75%, utamanya untuk memenuhi kebutuhan air baku domestik dan industri," ujarnya.