Antisipasi Lonjakan Mudik, Pemerintah Bisa Sediakan Kendaraan Tambahan

Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi

Pemerintah akhirnya mengizinkan mudik pada Lebaran tahun ini. Mudik tahun ini diprediksi bakal mencatatkan lonjakan pemudik setelah dua tahun dilarang.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay menyarankan pemerintah menyiapkan kendaraan tambahan misalnya bus.

"Jangankan di masa pandemi seperti ini, di masa tidak pandemi saja orang kalau lagi masa mudik itu justru membeludak itu para penumpang. Oleh karena itu mungkin kelebihan penumpang akan terjadi, lonjakan penumpang akan terjadi besar," kata Saleh ketika dihubungi, Senin (18/4).

“Busnya selama ini tidak dipakai untuk luar kota mungkin itu bisa dialihkan untuk luar kota. Karena dengan adanya tambahan kendaraan seperti itu, jumlah penumpang di bus-bus yang ada tentu bisa diatasi sehingga tidak terlalu padat atau tidak terlalu ramai,” kata Saleh.

Selain penggunaan bus pemerintah, untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Saleh menyarankan perusahaan-perusahaan swasta menggelar acara mudik gratis. Menurut dia, para perusahaan ini bisa membiayai pegawainya mudik.

"Perusahaan-perusahaan itu bisa mereka mungkin menyewa bus atau juga memakai bus mereka sendiri untuk membawa para pekerjanya mudik ke jalur-jalur, kota-kota tertentu," jelas Saleh.

Terkait syarat mudik, pemudik yang baru mendapatkan dosis pertama namun tidak memiliki biaya untuk swab PCR, Saleh menyarankan pemerintah untuk membiayai tes swab PCR mereka sehingga tetap bisa mudik ke kampung halaman.

“Ke fasilitas kesehatan pemerintah datang langsung ke sana lalu tidak dikenakan biaya lagi. Mestinya biaya tes swab PCRnya itu ditanggung pemerintah,” jelas Saleh.

====

Reporter: Dhania Anindyaswari Puspitaningtyas