Antisipasi Macet Brexit, 4 Flyover di Jateng Fungsional H-10 Lebaran

31 Mei 2017 17:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pintu Tol Brebes Timur (Brexit) (Foto: Aditia Rijki/kumparan)
Tingginya antusiasme masyarakat untuk mudik menggunakan jalur tol ke Jawa Tengah dianggap menjadi salah satu penyebab kemacetan. Salah satunya ialah yang terjadi di jalur tol Brebes Timur (Brexit) pada tahun lalu. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun 4 flyover di beberapa titik kemacetan di daerah tersebut, di antaranya Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek.
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menganggap ada perubahan pola transportasi setelah adanya jalur tol hingga Brebes.
Budi Karya tinjau pembangunan flyover Dermoleng (Foto: Aditia Rijki Nugraha/kumparan)
"Kita lihat polanya, ada strategi pertama dengan tol sampai Brebes Timur, pola transportasi jadi berbeda, yang di selatan dulu pake tol Cikampek ke luar Cileunyi, Nagreg dan lainnya, mulai tahun kemarin polanya berubah semuanya lewat jalan tol, ke Pejagan, Brebes Timur, baru ke selatan lewat Prupuk," ujar Direktur Jenderal Bina Marga, Arie Setiadi saat menggelar jumpa pers, di press room KemenPUPR, Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu (31/5).
Pembangunan Tol Pejagan-Pemalang (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
Pihaknya telah memetakan dan melakukan penanganan terhadap sumber kemacetan parah yang terjadi tahun lalu, salah satunya di kawasan Prupuk, Brebes, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
"Ini kita antisipasi, supaya tidak terjadi kemacetan seperti tahun lalu, Pejagan sampe Prupuk ada 5 perlintasan kereta kurang lebih 97 kali lewat per hari, hampir 8-9 jam macetnya," tambahnya.
Flyover perlintasan kereta di Kab Tegal - Brebes (Foto: Doc: Humas PUPR)
Dirinya pun mengatakan telah membangun 4 flyover untuk mengantisipasi kemacetan di daerah tersebut.
"Empat sudah kita bangun flyover, Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek, progresnya lebih dari 80 persen, kami berjanji insyaallah H-10 fungsional semuanya, jadi tinggal 1 berkurang titik macetnya, di Ciregol kita rencana pindahkan trasenya karena rawan longsor," jelas Arie.
Hal tersebut dianggap bisa memberikan solusi untuk mengurangi kemacetan yang diakibatkan melewati perlintasan kereta api. Pihaknya menyarankan agar para pemudik tidak hanya mengandalkan jalur tol saja, tapi bisa menggunakan jalan nasional hingga jalur alternatif.
ADVERTISEMENT
"Jalur utama ada 3.508 km, jalan tolnya 668 km, dan alternatifnya kita siapkan 2230 km," tutupnya.