Antisipasi Topan Noru, Vietnam Tutup Bandara dan Evakuasi Ratusan Ribu Warganya

27 September 2022 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Badai Hinnamor. Foto: Marty M/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Badai Hinnamor. Foto: Marty M/AFP
ADVERTISEMENT
Vietnam mulai mengambil langkah antisipasi menyusul terjangan Topan Noru yang sedang mengarah ke negara itu. Pemerintah menutup bandara, memberlakukan jam malam, dan mengevakuasi ratusan ribu warganya.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Vietnam pada Selasa (27/9) melaporkan, kecepatan angin di negara itu saat ini cukup dahsyat hingga mencapai 183 km/jam.
Pihaknya menambahkan, Topan Noru diperkirakan akan tiba di permukaan negara itu pada esok hari, yakni Rabu (28/9), sebelum berpindah ke Thailand.

Topan Terkuat

Topan Noru telah menerpa Filipina dua hari sebelumnya, menelan delapan korban jiwa dan mengakibatkan banjir yang meluas di seluruh penjuru negeri. Fenomena ini adalah salah satu topan terkuat yang pernah melanda kawasan itu dalam 20 tahun terakhir.
Banjir merendam permukiman warga usai Topan Super Noru, menerpa kawasan San Miguel, provinsi Bulacan, Filipina, Minggu (26/9/2022). Foto: Adrian Portugal/Reuters
Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh langsung mendesak pihak berwenang untuk mempercepat proses persiapan evakuasi. Pihaknya mengerahkan 270.000 personel militer yang ditempatkan dalam keadaan siaga.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak punya banyak waktu tersisa. Badai semakin intensif sehingga tanggapan kita harus lebih kuat dan lebih cepat,” kata Pham dalam sebuah pertemuan darurat, seperti dikutip dari Reuters.
“Evakuasi harus dilakukan sesegera mungkin dengan prioritas utama adalah nyawa dan aset masyarakat,” imbuhnya.

Jam Malam Diberlakukan

Siaran televisi pemerintah memperlihatkan, warga di Provinsi Quang Nam membentengi rumah mereka dengan batu bata dan karung pasir untuk melindungi diri.
Warga mengarungi banjir setinggi pinggang setelah Topan Super Noru, di San Miguel, provinsi Bulacan, Filipina, Minggu (26/9/2022). Foto: Eloisa Lopez/Reuters
Di provinsi ini pula, jam malam diberlakukan dan lebih dari 133.000 penduduk terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka.
“Sekitar 46.000 orang berlindung di pusat-pusat evakuasi pada hari Selasa dan banyak lagi yang tidak dialiri listrik,” lapor badan bencana.
Selain di Provinsi Quang Nam, pemerintah juga memerintahkan jam malam di kota-kota wisata populer lainnya, seperti Danang dan Hue. Otoritas setempat berupaya mengamankan lahan pertanian yang kemungkinan dapat terdampak badai dan gagal panen.
ADVERTISEMENT
Noru adalah badai terkuat yang menghantam Filipina tahun ini dan menewaskan sedikitnya delapan orang ketika badai itu tiba pada Minggu (25/9) malam.
Lahan pertanian terutama padi terendam air dan kerugian akibat rusaknya infrastruktur ditaksir mencapai 1,29 miliar peso Filipina (sekitar Rp 333 miliar).