Anton Medan, Mantan Preman yang Bertaubat dan Belajar Islam dari Bilik Penjara

15 Maret 2021 17:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa, Anton Medan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa, Anton Medan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Anton Medan dikenal sebagai pensiunan preman. Sebelum memeluk Islam, ia kerap merampok dan menjadi bandar judi. Pria yang lahir dengan nama Tan Hok Liang di Tebing Tinggi pada 10 Oktober 1957 itu meninggal hari ini, Senin (15/3).
ADVERTISEMENT
"Sebagai seorang preman, saya masuk-keluar dari penjara satu ke penjara lainnya," ujar mendiang Anton dikutip dari Antara pada 2013 di Surabaya.
Ia mengaku merupakan penganut Budha kemudian beralih ke Kristen hingga akhirnya mantap memilih Islam sebagai pedoman hidupnya pada 1992. Ia membangun masjid dengan namanya sendiri, Jami' Tan Hok Liang di area pondok pesantren At-Ta'ibin Cibinong.
Anton pernah mengatakan, dirinya mempelajari agama Islam dari sel penjara. Hal itu karena, ia memang bolak-balik ditahan karena aksinya di dunia kriminal.
"Saya mempelajari Islam dari balik tembok-tembok penjara," ujarnya.
Meski begitu, ia juga belajar mendalami agama Islam dari sejumlah guru termasuk dari NU dan Muhammadiyah. "Akhirnya, hati saya pun menjadi tenang," tambah Anton.
ADVERTISEMENT
Di balik nama besarnya itu, pria yang berganti nama menjadi Muhammad Ramdhan Efendi itu pernah menjadi kambing hitam dalam insiden Kerusuhan Jakarta pada 1998.
Ia dituduh terlibat di balik layar gerakan tersebut. Meski begitu, ia menolak untuk bersaksi kecuali Komnas HAM membersihkan namanya terlebih dahulu.
Pada 2012, ia dipercaya menjadi menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.