Antusiasme Masyarakat Iktikaf 10 Hari Terakhir Ramadan di Masjid Istiqlal

1 April 2024 0:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana I'tikaf di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (31/3/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana I'tikaf di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (31/3/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah umat Islam melaksanakan iktikaf di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (31/3). Umat Islam memadati Masjid Istiqlal untuk melakukan iktikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan 1445 Hijriah.
ADVERTISEMENT
Iktikaf adalah berdiam diri atau menetap di masjid dengan tujuan beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tampak, hampir setiap sudut Istiqlal diisi masyarakat yang datang untuk menggelar iktikaf. Mereka bahkan membawa keluarga dan makanan untuk sahur.
Salah satu peserta iktikaf, Khairul Anwar (36) seorang PNS asal Bekasi sengaja membawa keluarganya untuk mengikuti iktikaf. Ini bukan pengalaman pertama, tapi sudah jadi rutinitas tahunan di bulan Ramadan. Bahkan sebelum menikah.
Suasana I'tikaf di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (31/3/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
"Setiap tahun saya di sini sih, sudah dari tahun-tahun sebelumnya," kata Anwar di Istiqlal.
Menurut Anwar, iktikaf tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Masyarakat semakin antusias. Ia menyebut, beberapa tahun lalu Istiqlal sepi karena pandemi COVID-19.
Kini ia bersama keluarga sudah mempersiapkan diri melaksanakan iktikaf. Bahkan, mereka juga membawa makanan untuk sahur bagi keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Kalau seperti biasa alhamdulillah untuk hari-hari, iktikaf dibuka 24 jam, diberikan juga makan sahur buat yang gak mempersiapkan," ucap Anwar.
Adi Hasrat Gama Kirana (50) Wiraswasta, pengajar teater dan sastra dari Jakarta peserta I'tikaf di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (31/3/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
"Kalau saya kebetulan dadakan, jadi saya mempersiapkan sahur sendiri, bawa nasi sendiri," tambahnya.
Ia berharap pada kegiatan iktikaf Ramadan selanjutnya, ada kajian-kajian dari ustaz kondang yang dapat menarik minat masyarakat lebih tinggi lagi ber-iktikaf seperti Aa Gym.
Lain halnya dengan Adi Hasrat Gama Kirana (50) seorang wiraswasta yang juga pengajar teater dan sastra di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki memilih iktikaf sendirian.
"Insya Allah Ramadan tahun ini sampai 3 hari, kalau untuk 10 hari belum," tutur Adi.
Pengajar seni yang akrab disapa Adi tersebut sudah jadi jemaah tetap Masjid Istiqlal, sebab lokasi ia berkegiatan di Cikini dengan masjid cukup dekat.
ADVERTISEMENT
Kekhusyukan menjadi poin utama Adi melakukan iktikaf di Istiqlal.
"Mungkin mau diarahkan lebih ke kekhusyukan ya, jadi maaf kalau bawa keluarga eh pas lagi khusyuk keingat 'duh keluarga di mana ini?' gitu," imbuhnya.
Adi juga merasakan peningkatan dari pelaksanaan iktikaf di Istiqlal. Menurutnya, tausiah-tausiah di Masjid Istiqlal selama Ramadan ini, kini lebih menambah ilmu keagamaannya.
Menurutnya, antusias masyarakat yang datang lebih ramai dari Ramadan sebelumnya juga menjadi sorotannya. Tentu ia senang dengan penambahan jumlah masyarakat yang hadir melakukan iktikaf di Istiqlal ini.
Pelaksanaan iktikaf kali ini dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar.
"Artinya, yang harus diterapkan adalah kekhusyukan kita. Bagaimana kita betul-betul beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT," pungkasnya.
ADVERTISEMENT