Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Anwar Abbas: Buya Syafii Sosok Langka, Tak Haus Kekuasaan dan Harta
27 Mei 2022 15:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wafatnya cendekiawan Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii, menjadi kehilangan bagi bangsa Indonesia. Buya meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada Jumat (27/5).
ADVERTISEMENT
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menggambarkan kiprah tokoh asal Sumatera Barat itu sebagai sosok yang langka di Indonesia.
“Beliau boleh dikatakan sebagai seorang tokoh yang langka karena beliau dikenal sebagai tokoh yang tidak haus dengan harta dan kekuasaan,” ujar Anwar Abbas mengenang sosok Buya Syafii dalam rilisnya, Jumat (27/5).
Wakil Ketua Umum MUI itu juga mengatakan, Buya Syafii dikenal dengan julukan bapak bangsa karena tidak pernah mengenal istilah lelah untuk berpikir dan berbuat bagi umat dan bangsanya. Ini karena hari-harinya diisi untuk kepentingan umat dan bangsanya.
Anwar menyebut, Buya Syafii tokoh yang tak bisa digoda dengan harta, uang, atau kemewahan. Hidup Buya boleh dikatakan terbilang sederhana, sehingga banyak orang yang terkejut bila berhadapan dengannya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan Buya Syafii hidup dengan berprinsip. Nilai-nilai dari ajaran agamanya tampak sangat kental mewarnai sikap dan kepribadiannya. Oleh karena itu, bila Buya Syafii melihat sesuatu kebenaran, maka beliau tidak takut untuk menentang arus.
“Bagi beliau apa yang dianggapnya benar ya disampaikannya dan kalau dia melihat ada sesuatu yang salah maka akan dikritik dan diluruskannya. Masalah orang mau atau tidak mau mendengar kata-katanya itu urusan lain,” terang Anwar.
Anwar juga melihat Buya Syafii sosok yang tidak mengenal istilah mutung atau berputus asa. Anwar terkesan pada kata-kata Buya Syafii saat disampaikan beberapa tahun sebelum reformasi di kantor PP Muhammadiyah Jakarta. Berikut perkataan Buya Syafii yang dikutip oleh Anwar.
“Muhammadiyah itu tidak hanya sebagai gerakan Islam, gerakan tajdid dan gerakan dakwah amar maruf nahi munkar. Tapi Muhammadiyah itu adalah juga gerakan ilmu kata beliau. Oleh karena itu, karena ilmu itu isinya adalah kebenaran maka Muhammadiyah harus berusaha keras untuk mencari dan menggali kebenaran. Kemudian menegakkan dan memperjuangkannya serta mempergunakan kebenaran tersebut dalam menjalankan aktivitas dan kegiatan pribadi dan organisasi kita. Oleh karena itu, sebagai konsekuensi logis dari hal demikian, yang namanya orang Muhammadiyah itu di manapun mereka berada mereka harus menjadi pencari dan pejuang dari kebenaran itu sendiri.” ucap Anwar mengutip Buya.
ADVERTISEMENT
“Demikianlah Buya Syafii. Kami sebagai generasi yang ada di belakangnya tentu tidak lupa menyampaikan terima kasih dengan doa. Semoga semua dosamu diampuni dan semua amal ibadahmu diterima oleh Allah SWT. Amin," tutup Anwar.
Reporter: Lina Khoirun Nisa