Anwar Abbas Respons Gus Ipul: Silakan Dukung Paslon, Jangan Rendahkan yang Lain

17 Januari 2024 17:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul usai menghadiri acara Jawa Timur Bershalawat di Jatim Expo, Surabaya, Kamis (28/12/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul usai menghadiri acara Jawa Timur Bershalawat di Jatim Expo, Surabaya, Kamis (28/12/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengamat sosial ekonomi dan keagamaan Anwar Abbas menanggapi pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul soal pilihan di Pilpres 2024. Ia menyayangkan isi pernyataan itu.
ADVERTISEMENT
Anwar mengenal Gus Ipul sebagai sosok yang ramah dan murah senyum. Dia juga punya pengalaman yang banyak di dunia politik mulai dari wali kota hingga jadi menteri.
"Tapi kemarin ada pernyataan beliau yang beredar di medsos yang sangat mengganggu hati dan perasaan saya," kata Anwar dalam keterangannya, Rabu (17/1).
Gus Ipul sebelumnya meminta seluruh warga NU menggunakan hak pilihnya di Pilpres 2024 dengan memilih calon yang sesuai dengan kaidah ke-NU-an.
Secara spesifik, ia meminta Nahdliyin tak memilih paslon yang didukung oleh Abu Bakar Ba'asyir.
Anwar mempertanyakan kapasitas Gus Ipul saat menyampaikan pernyataan itu. Apakah sebagai Sekjen PBNU atau politisi?
"Memang yang saya tahu cara berpikir orang politik itu kebanyakannya lebih banyak mendahulukan kepentingan diri, keluarga, partai, dan kelompoknya. Tapi kalau sebagai Sekjen PBNU menurut saya sebaiknya saudara Saifullah Yusuf menanggalkan baju politisinya tapi jadilah negarawan dan agamawan yang bertugas dan berfungsi mengayomi dan melindungi umat serta menjaga persatuan dan kesatuan di antara mereka," jelas Anwar.
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
Pria yang juga menjabat sebagai Waketum MUI itu mengatakan sebagai Sekjen PBNU mestinya Gus Ipul memikirkan dengan baik diksi dan narasi yang akan digunakan saat bicara. Sebab ia harus menjaga perasaan masyarakat yang memiliki pilihan berbeda.
ADVERTISEMENT
"Sebagai orang yang menjunjung tinggi ajaran agama dan budaya serta demokrasi, silakan saja Gus Ipul mendukung calonnya, tapi janganlah menghina dan merendahkan serta mendiskreditkan orang lain. Apalagi orang yang dihina dan direndahkan serta didiskreditkan tersebut adalah orang yang sangat dihormati oleh kelompok lain," tutur Anwar.
Anwar menyebut saat ini masyarakat terbagi dalam tiga kelompok sesuai paslon pilihannya. Maka itu saat ini para tokoh berusaha untuk tetap menjaga persatuan dalam perbedaan tersebut.
"Tapi Gus Ipul malah melakukan hal yang sebaliknya. Bagi saya silakan kita berbeda pendapat dan berbeda pilihan dalam hal yang terkait dengan paslon capres-cawapres, tapi kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan," kata Anwar.
"Untuk itu jangan sampai ada kata-kata yang keluar dari mulut kita yang merendahkan apalagi mendiskreditkan tokoh dari kelompok lain secara vulgar karena hal itu akan merusak ukhuwah islamiyah dan ukhuwah basyariah di antara sesama kita dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi. Terima kasih Gus Ipul dan mohon maaf," pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Pernyataan Gus Ipul

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul usai menghadiri acara Jawa Timur Bershalawat di Jatim Expo, Surabaya, Kamis (28/12/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Pernyataan Gus Ipul terkait pilihan paslon disampaikan pada Selasa (16/1). Isinya seperti ini:
"Jangan kita mendukung pasangan yang didukung oleh orang-orang yang berseberangan dengan cara berpikirnya orang NU. Seperti calon yang didukung Abu Bakar Ba'asyir misalnya, apalagi ada Amien Rais-nya juga," kata Wali Kota Pasuruan itu.
Kendati tak menyebutkan secara spesifik siapa capres-cawapres yang didukung Abu Bakar Ba'asyir, namun ucapan tersebut memang mengarah ke paslon 01, Anies-Muhaimin (AMIN).
Gus Ipul dan Muhaimin sama-sama keponakan pendiri PKB, Gus Dur, tapi kemudian berselisih jalan seiring perpecahan di tubuh PKB. Hingga kemudian Gus Ipul hengkang ke PPP.
Belum lama ini, Abu Bakar Ba'asyir (ABB) resmi menyatakan dukungannya kepada AMIN.
Dukungan itu terungkap dalam rekaman suara Abu Bakar Ba'asyir di akun TikTok @aniesvisioner.
ADVERTISEMENT
Saat dikonfirmasi ke putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rohim Ba'asyir, ia membenarkan jika suara dalam rekaman itu adalah suara ayahnya. Dukungan itu diucapkan oleh Abu Bakar Ba'asyir saat menjawab pertanyaan jemaah.