Anwar Abbas Sindir Gus Yaqut yang Ingin Tiap Acara Dimulai Doa Semua Agama

6 April 2021 16:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen MUI Anwar Abbas.  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen MUI Anwar Abbas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) ingin tiap acara di Kementerian Agama dimulai dengan doa semua agama, tidak hanya doa dari Islam.
ADVERTISEMENT
Pengamat sosial ekonomi dan keagamaan, Anwar Abbas, menyindir Gus Yaqut tidak menempatkan arti toleransi pada tempat seharusnya.
"Bagi saya sesuatu itu ada tempatnya. Di daerah dan atau di tempat yang orang Islam banyak di situ, ya silakanlah di situ doanya menurut agama Islam, dan yang non-Islam silakan menyesuaikan diri untuk juga berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing," ucap Anwar Abbas, Selasa (6/4).
Begitu juga misal di Bali, karena di sana mayoritas penduduknya beragama Hindu, silakan doanya dipimpin tokoh Hindu dan yang non-Hindu menyesuaikan dengan agamanya masing-masing.
Wakil Ketua MUI itu juga menyinggung soal ucapan salam yang kerap disampaikan dalam tradisi semua agama. Padahal menurutnya disampaikan sesuai agama masing-masing saja.
ADVERTISEMENT
"Tidak usah orang Islam menyampaikan salam dalam bentuk salam dari agama lain. Begitu pula sebaliknya, orang Hindu silakan menyampaikan salamnya sesuai dengan salamnya orang Hindu, dan tidak usah menyampaikan salam seperti salamnya orang Islam," tuturnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama. Foto: Kemenag RI
Dengan begitu maka orang akan tahu agama yang bersangkutan dan yang tidak seagama wajib menghormati sikap serta agamanya tersebut.
"Dalam hal yang seperti inilah kata toleransi itu baru punya arti dan punya makna tanpa ada keterusikan teologis pada diri kita masing-masing," ucap Ketua PP Muhammadiyah itu.
"Persatuan dan kesatuan itu tidak harus diwujudkan dengan menampilkan atau mensinkretikkan ajaran-ajaran agama yang ada. Dan persatuan serta kesatuan kita tidak akan terusik oleh adanya perbedaan di antara kita karena kita sebagai bangsa sudah punya sikap dan pandangan yang kuat yaitu Bhinneka Tunggal Ika," paparnya.
ADVERTISEMENT