Anwar Abbas Tolak Mustafa Kemal Jadi Nama Jalan di Jakarta: Dia Acak-acak Islam

17 Oktober 2021 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
57
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemal Ataturk, atau Mustafa Kemal. Foto: AFP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kemal Ataturk, atau Mustafa Kemal. Foto: AFP PHOTO
ADVERTISEMENT
Usulan menjadikan tokoh bangsa Turki, Mustafa Kemal Attaturk, jadi nama jalan di Jakarta jadi polemik. Sebagian pihak menilai masih banyak tokoh Turki lain yang bisa jadi nama jalan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Penolakan salah satunya datang dari Anwar Abbas. Pria yang juga Wakil Ketua Umum MUI itu menilai, menjadikan Mustafa Kemal Attaturk jadi nama jalan tidak pantas karena pemikirannya telah merendahkan Islam.
“Bagaimana mungkin sebuah negara yang bernama Indonesia yang berdasarkan Pancasila di mana sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, lalu pemerintahnya akan menghormati seorang tokoh yang sangat sekuler dan melecehkan agama Islam yang menjadi agama dari mayoritas rakyat di negeri ini,” kata Anwar Abbas dalam keterangannya, Minggu, (17/10).
Sekjen MUI Anwar Abbas memberikan sambutan saat acara penggalangan dana untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron Palestina di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Kamis (1/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Anwar menolak hal ini bukan tanpa sebab. Mustafa Kemal Attaturk merupakan pemimpin negara Turki yang dikenal dengan sistem pemerintahan sekuler. Ia dianggap telah mengubah sistem pemerintahan kesultanan yang telah dibangun di Turki menjadi sistem yang jauh dari ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Anwar menjelaskan, Mustafa Kemal mengubah sistem pemerintahan Turki dengan melarang agama Islam dibawa di kehidupan sehari-hari.
“Jadi Mustafa Kemal Attaturk ini adalah seorang tokoh yang sangat sekuler yang tidak percaya ajaran agamanya akan bisa menjadi solusi dan akan bisa membawa turki menjadi negara maju,” lanjutnya.
Menurut Anwar, Mustafa Kemal tidak pantas dijadikan nama jalan di Jakarta karena menurut fatma MUI dia adalah tokoh sesat.
“Oleh karena itu, kalau pemerintah Indonesia akan tetap menghormatinya dengan mengabadikan namanya menjadi nama salah satu jalan di ibukota Jakarta, hal demikian jelas akan sangat-sangat menyakiti hati umat Islam,” tegas Anwar.
Usulan adanya nama tokoh Turki yang jadi nama jalan di Jakarta muncul setelah nama Presiden Sukarno ada di Turki. Sebagai gantinya, Turki ingin ada nama tokoh negera mereka yang jadi nama jalan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Saat ini, nama yang muncul dan diusulkan untuk jadi nama jalan, yakni Mustafa Kemal Attaturk. Ini lalu menimbulkan polemik.
Bahkan, politikus Gerindra Fadli Zon mengusulkan sebaiknya yang jadi nama jalan di Jakarta, yakni Sultan Mehmet II atau lebih dikenal dengan nama Muhammad Al-Fatih. Al-Fatih merupakan raja Ottoman yang menaklukkan Konstantinopel lalu mengubahnya menjadi Istanbul yang kini jadi ibu kota Turki.
===
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews