Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura (AP) I belum mengetahui penyebab pasti bus Gapura terbakar di area airside terminal internasional Bandara Ngurah Rai, Bali. GM AP I, Herry Sikado, menyebut bus itu masih laik jalan. Sebab seluruh bus selalu dicek sebelum melayani penumpang.
ADVERTISEMENT
“Kondisi bus sesuai dengan protap yang kami punya masih dalam kondisi laik jalan. Jadi kami punya prosedur untuk mengecek kondisi di setiap hari. Kita ada sudah dicek semua termasuk (bus nomor) 1608 yang terbakar ini sudah kita cek kondisi dan kondisi laik,” kata Herry di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (6/9).
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti terbakarnya bus. Menurut GM PT Gapura Angkasa Denpasar, I Ketut Dedy Hariyanto, bus ini keluaran tahun 2003. Ada 8 bus milik PT Gapura Angkasa untuk melayani penumpang Bandara.
Dedy menuturkan, awalnya bus ini mengantarkan penumpang Garuda Indonesia untuk boarding. Lalu bus kembali ke area parkir.
Sekitar 15 menit kemudian, driver bus dihubungi untuk kembali melayani penumpang yang akan terbang. Tapi, mesin bus tak bisa menyala.
ADVERTISEMENT
“Sementara menunggu mekanik dicek dulu kondisi aki, nah pada saat dia mengecek kondisi aki ke belakang karena mesinnya ada di belakang ternyata sudah timbul api dan mencoba memadamkan,” kata dia di Bandara Ngurah Rai.
Lalu, pertolongan pun diminta ke petugas kebakaran bandara Ngurah Rai alias Airport Rescue and Fire Fighting (ARRF). Pihak Apron Movement Control (AMC) atau petugas parkir pesawat menerima laporan adanya kebakaran sekitar pukul 13.24 WITA. Sekitar 20 menit kemudian api dapat dipadamkan.
Peristiwa ini tidak berdampak pada operasional bandara dan jadwal penerbangan. Termasuk layanan penumpang juga tidak terpengaruh.
“Hanya di bagian terminal gedung yang mungkin kena dari asap, dan ini pun sedang kita lakukan normalisasi ulang sehingga seluruh fasilitas kembali seperti semula,” ujar Herry.
ADVERTISEMENT