Apa Benar Prabowo Tawarkan Kursi Menteri ke NasDem saat Temui Paloh?

25 Maret 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Partai NasDem Surya Paloh bersama Ketum Gerindra Prabowo Subianto menggelar konpers bersama usai melakukan pertemuan di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Partai NasDem Surya Paloh bersama Ketum Gerindra Prabowo Subianto menggelar konpers bersama usai melakukan pertemuan di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai NasDem, Saan Mustopa membantah Prabowo mendatangi Surya Paloh ke NasDem Tower untuk menawarkan kursi menteri. Pertemuan itu seperti teman lama yang baru punya kesempatan bertemu lagi.
ADVERTISEMENT
"Di internal kita belum ada pembahasan jauh ke arah sana (kursi menteri),” kata Saan saat ditemui di kompleks parlemen, Senin (25/3).
"Pertemuan Pak Surya dengan Pak Prabowo hari Jumat yang lalu itu lebih kepada pertama adalah bentuk apresiasi Pak Prabowo atas ucapan selamat kepada Pak Prabowo dan Pak Gibran," kata Saan.
Hanya saja, Saan tidak membantah kemungkinan NasDem segera merapat ke koalisi. Bahkan, kemungkinan itu sedang dalam tahap pengajian oleh internal partai.
"Jadi internal misalnya apakah nanti akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju atau tetap nanti di oposisi sejauh ini masih menjadi bahan kajian, bahan rapat-rapat di Internal partai NasDem," katanya.
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Prabowo menyambangi NasDem Tower untuk bertemu dengan Surya Paloh, Jumat (22/3) lalu. Saat itu Surya Paloh bahkan menyambut Prabowo dengan karpet merah.
ADVERTISEMENT
Keduanya pun sempat menggelar pertemuan tertutup secara singkat. Usai pertemuan Surya Paloh menyebut ada kans partainya itu ikut bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo di masa depan.
"Kita lihat perkembangan ke depan. Itu fifty-fifty (50:50) possibility-nya (gabung koalisi),” kata Surya Paloh.