Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau yang biasa dipanggil Dany sempat membuat heboh warga soal rencana menonaktifkan semua ketua RT/RW di Makassar.
ADVERTISEMENT
Diduga alasan Danny melakukan kebijakan tersebut karena beberapa dari Ketua RT/RW di Makassar itu tidak mendukung program pemerintah, yakni Makassar Recover.
"Ini adalah usaha pemerintah untuk me-resetting," kata Danny Pomanto kepada wartawan, Rabu (7/4).
Dia menganalogikan pergantian RT/RW dengan handphone yang rusak (hang) atau yang kelebihan memori. Untuk mengatasinya, maka perlu adanya proses restart atau resetting.
Dari proses setting ulang tersebut, lanjut Dany, ada data yang tidak dibutuhkan yang harus dibuang. "Ada data yang tidak kolaboratif, bahkan ada data kena virus, begitu pun kondisi RT/RW," katanya.
Setelah semua ketua RT/RW itu diberhentikan, Dany berencana mengganti jabatan dan tugas ketua RT dan RW dengan Pelaksana Tugas (Plt) sampai pemilihan ketua RT/RW pada tahun 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Setelah diberhentikan semua. Maka kami akan mengangkat Plt, bisa saja yang diberhentikan yang diangkat jadi Plt dan bisa saja tidak lagi menjadi Plt. Tergantung seberapa besar mereka bisa bekerja sama dengan pemerintah," jelasnya.
Pencopotan jabatan dan pengangkatan Plt itu akan dilakukan Dany pekan depan.
Lalu apa itu Makassar Recover yang diduga menjadi pemicu penonaktifan seluruh ketua RT/RW di Makassar?
Dikutip dari website Pemkot Makassar, Makassar Recover adalah Smart Emergency Protocol Against COVID-19 and Service (Recover), yaitu upaya atau tindakan yang dilakukan melalui protokol penanganan secara cepat dan terukur berkenaan dengan penanganan dan pelayanan COVID-19.
Tujuan kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Wali Kota Makassar No 5 Tahun 2021 yang ditandatangani pada 15 Maret 2021. Yakni sebagai panduan untuk meningkatkan imunitas kesehatan masyarakat selama pandemi, menjadikan masyarakat mampu beradaptasi dan sebagai langkah memulihkan ekonomi daerah.
ADVERTISEMENT
Dalam kebijakan Makassar Recover diatur tentang sosialisasi dan kampanye secara aktif terkait protokol kesehatan dan keselamatan selama pandemi. Pihak yang terlibat bukan hanya dari Pemkot tetapi juga hingga ke level RT/RW.
"Kampanye protokol kesehatan, terpadu dan berkesinambungan di bawah koordinasi Master Kecamatan dengan melibatkan kelurahan dan RW/RT," tulisnya dalam surat Perwali tersebut.
Praktik kampanye itu dilakukan oleh Tim Relawan Detektor Makassar Recover bersama RW/RT secara door to door dan tatap muka.
Selain itu, Makassar Recover juga mengatur soal pendataan warga secara digital melalui aplikasi yang sudah disiapkan Pemkot. Nantinya data tersebut digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan masyarakat dan melakukan tracing. Juga sebagai dasar penetapan imunitas kesehatan warga masyarakat.
ADVERTISEMENT
Adaptasi kebiasaan baru dan pemulihan ekonomi juga diatur di Perwal Makassar Recover.
Masyarakat diminta untuk turut serta secara sadar dan bertanggung jawab melaksanakan kebijakan tersebut dengan melibatkan tim Makassar Recover, tokoh masyarakat hingga RT/RW.
Namun, diduga para ketua RT/RW tidak mendukung penuh program tersebut. Sehingga menjadi pemicu Dany untuk mengambil langkah penonaktifan mereka semua.
"Saya akan melakukan resetting RT/RW yaitu secara keseluruhan dengan peraturan yang baru, yang sebelumnya lurah mengangkat RT/RW. Maka saya akan mengubah mengangkat RT/RW adalah langsung Wali Kota Makassar," ujar Danny, Rabu (7/4).
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona