Apa Itu Rip Current yang Tewaskan 11 Peserta Ritual di Pantai Selatan Jember?

14 Februari 2022 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban terseret arus di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Ambulu, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Foto: Wahyu/Aantara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban terseret arus di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Ambulu, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Foto: Wahyu/Aantara Foto
ADVERTISEMENT
Peristiwa tewasnya 11 peserta ritual berendam di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyisakan duka yang mendalam. Mereka yang tewas adalah anggota dari kelompok Tunggal Jati Nusantara, grup klenik yang lagi digandrungi masyarakat Jember.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan mereka yang tewas itu akibat rip current. Apa itu rip current?
"Definisi rip current ialah arus balik yang terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/2).
"Secara fisis rip current terbentuk jika gelombang laut datang dan menghempas garis pantai yang berbentuk teluk atau cekungan. Adanya banyak pantulan muka gelombang yang mengenai ”busur teluk” akan memunculkan sejumlah arus susur pantai yang bertemu dan memusat di tengah-tengah ”busur teluk”," lanjut Daryono.
Lebih lanjut, Daryono mengatakan arus susur yang saling bertemu di pusat busur teluk ini selanjutnya bergabung menimbulkan sebuah arus balik menuju ke tengah laut yang mengumpul pada suatu jalur arus yang sempit hingga melewati batas zone gelombang pecah.
ADVERTISEMENT
Daryono mengatakan, arus ini bergerak dalam energi sangat kuat dengan kecepatan tinggi.
Evakuasi korban tenggelam saat menggelar ritual bernuansa klenik di pantai selatan Kabupaten Jember. Foto: Dok. Istimewa
"Inilah rip current yang menjadi biang keladi dari sederet daftar korban meninggal dan orang hilang terseret arus di pantai sejak zaman dahulu," kata dia.
Daryono mengatakan ada beberapa hal penting untuk diketahui agar dapat memahami karakteristik arus ini. Rip current terdiri atas beberapa bagian arus, seperti arus pengisi, leher arus dan kepala arus.
Arus pengisi tersusun atas beberapa arus susur pantai hasil pantulan beberapa muka gelombang, kemudian bertemu, mengumpul dan berbelok arah menuju tengah laut.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
Daryono mengatakan, leher arus merupakan sebuah jalur yang sempit, mengalir sangat deras dan kuat yang juga menuju ke tengah laut.
ADVERTISEMENT
Saking kuatnya aliran leher arus ini bahkan mampu mengalahkan terjangan gelombang yang datang.
"Arus ini meluncur dengan kecepatan tinggi, hingga mencapai kecepatan 80 kilometer/jam. Kepala arus adalah bagian rip current yang arah arusnya mulai melebar karena kekuatannya yang sudah mulai melemah, selanjutnya hilang di terpa gulungan gelombang laut," ujar dia.