Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0

ADVERTISEMENT
Pemilihan Umum 2024 baru saja dilakukan dan sejumlah dugaan kecurangan mencuat. Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan kecurangan pemilu saat ini belum bisa dibandingkan dengan Pemilu 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
“Kita belum bisa membandingkan karena pada saat kejadian 2019, kebetulan saya juga di sini (Bawaslu),” kata Bagja menjawab pertanyaan wartawan tentang perbedaan kecurangan Pemilu 2019 dan 2024, di Media Center Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (15/2).
“Maka kita harus bandingkan betul-betul apakah lebih buruk atau lebih baik, data pembandingnya masih kita pelajari, maka belum kita bisa klasifikasi lebih baik atau lebih buruk,” imbuhnya.
Bagja menyebut saat ini pihaknya masih merekapitulasi dugaan-dugaan kecurangan tersebut. Selain itu, lanjut Bagja, saat ini masih ada TPS yang masih akan melakukan pemilu susulan.
“Kita sekarang lagi menunggu rekomendasi Panwascam dan Bawaslu kabupaten/kota dalam pemilu atau pemilihan pemungutan suara susulan ataupun lanjutan,” tuturnya.
Sebelumnya, Bawaslu mencatat beberapa poin permasalahan pemungutan dan penghitungan suara. Total ada 13 permasalahan yang ditemukan Bawaslu pada saat pemungutan suara dan 6 permasalahan pada saat penghitungan suara yang terjadi di ribuan TPS. Salah satu masalah itu adanya pemilih yang mencoblos lebih dari sekali di lebih 2.000 TPS.
ADVERTISEMENT