Apa Kata Ustaz Khalid Basalamah soal Pancasila dan NKRI?

3 Juni 2021 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Khalid Basalamah. Foto: Instagram/@khalidbasalamahofficial
zoom-in-whitePerbesar
Khalid Basalamah. Foto: Instagram/@khalidbasalamahofficial
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sosok Ustaz Khalid Basalamah dinilai oleh sejumlah pihak tak nasionalis. Bahkan beberapa ceramahnya pernah dibubarkan paksa.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja ceramah yang dilaksanakan di Masjid Shalahuddin, perumahan Puri Surya Jaya, Gedangan, Sidoarjo pada Sabtu (4/3) tahun 2017 lalu. Kala itu Khalid menggelar mengisi ceramah tablig akbar bertema "Manajemen Rumah Tangga" yang dihadiri ratusan orang.
Saat Khalid tengah menyampaikan kajian soal rumah tangga Rasulullah, puluhan datang. Mereka menolak pengajian tersebut dengan alasan ceramah yang disampaikan Khalid sering bernada provokatif dan menimbulkan kebencian. Polisi pun turun tangan dan berhasil mengamankan situasi yang sempat memanas itu.
Pada tahun 2017 juga pernah beredar potongan unggahan ceramah Khalid. Dalam unggahan itu, ia melarang untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Respons Khalid itu dilontarkan saat menjawab pertanyaan dari seorang jemaah.
Soal pendapat larangan menyanyikan lagu Indonesia Raya itu kembali dibahas dalam Channel YouTube Deddy Corbuzier yang berjudul Debat Keras Ustad Khalid Basalamah Diusir dari Indonesia? -Deddy Corbuzier Podcast yang diunggah pada Rabu (2/6) seperti dikutip kumparan.
ADVERTISEMENT
Khalid diminta hengkang dari Indonesia
Dalam podcast itu, dibahas soal pendapat sejumlah pihak yang mengatakan sebaiknya Khalid angkat kaki dari Indonesia terkait ceramah larangan menyanyikan Indonesia Raya. Kepada Deddy, ia mengatakan hal itu terlalu dibesar-besarkan.
“Karena pada saat itu kesannya ini pemahaman radikalis, anti Indonesia, apalagi sampai bilang keluar saja dari Indonesia. Dan keluar dari Indonesia ini satu hal yang luar biasa. Siapa orang ini yang mengusir saya dari Indonesia. Saya lahir di Indonesia, orang tua saya dari Indonesia,” jawab Khalid di Deddy Corbuzier Podcast.

Konteks larangan Indonesia Raya

Khalid kemudian membeberkan konteks dari jawaban soal larangan menyanyikan Indonesia Raya tersebut kepada Deddy. Ia mengatakan potongan video itu berasal dari ceramahnya di salah satu masjid di Jatinegara pada 2017.
ADVERTISEMENT
Kala itu, ada seorang jemaah bertanya kepadanya soal anaknya yang dipaksa menyanyikan Indonesia Raya di sekolah. Jika tidak menyanyikan lagu tersebut, anak itu akan dimarahi. Dalam konteks pertanyaan itu, ia menyarankan agar tak ikut menyanyikan Indonesia Raya.
“Jadi saya jawab, jangan ikut, atau ngga usah ikut di waktu itu pada saat anaknya ngga mau. Bukan untuk umum, karena spontanitas pertanyaan yang gak disusun sebelumnya, maka saya langsung jawab saja gitu,” paparnya.
Ustaz Khalid Basalamah. Foto: Humas Pemprov Sulsel/ANTARA FOTO
Ia menegaskan, pihaknya tak melarang untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sebab, menurutnya, lagu tersebut berisi syair dari pejuang kemerdekaan. Bahkan ia mengaku hafal betul lirik lagi kebangsaan tersebut.
“Saya juga warga Indonesia, dari kecil saya nyanyi itu, cuma kan tidak enak di medsos saya tawarin apa perlu saya nyanyikan Indonesia raya. Karena itu (lagu Indonesia raya) sudah di luar kepala kita semua dari kecil,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT

100% cinta NKRI dan Pancasila

Di akhir obrolan dalam podcast tersebut, Deddy bertanya apakah Khalid cinta NKRI dan Pancasila. Khalid pun menjawab dengan tegas ia sangat mencintai Indonesia dan Pancasila.
“Iya. 100 persen. Itu Pancasila sila pertama kan Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahasa agama kita tauhid, mengesakan Tuhan, itu yang selalu kami dakwah kan,” tegas Khalid.
“Syair-syair yang dilantunkan Indonesia Raya dan sejenisnya semua untuk membangkitkan semangat pejuang. Masa kita mau hapus begitu saja. NKRI harga mati semuanya,” imbuhnya.
Sekilas tentang Khalid
Khalid lahir di Makasar 45 tahun yang lalu. Dia menempuh studi S1 di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi' S2 di Universitas Muslim Indonesia Makassar dan S3 di Universitas Tun Abdul Razzak, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Ia juga memiliki beberapa usaha, salah satunya adalah restoran Timur Tengah. Dia populer selain karena kerap mengisi pengajian di seluruh Indonesia, juga karena memiliki ratusan judul video ceramah di media sosial.