Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
ADVERTISEMENT
Ganjar Pranowo semakin bersiap menghadapi 2024. Salah satunya dengan memamerkan baju kampanye. Bentuknya garis vertikal hitam putih. Ganjar langsung mengecap ornamen kemeja itu sebagai simbol relawannya dan juga dimaknai sebagai sikapnya sebagai individu.
ADVERTISEMENT
"Kenapa hitam putih? Saya sampaikan bahwa saya bukan orang abu-abu,” ujarnya di acara Silaturahmi 1 Muharam 1445 Hijriah di Wisma Serba Guna, GBK, Jakarta, Rabu (19/7).
Ganjar membeberkan, desain baju itu diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Strategi bacapres PDIP soal baju kampanye itu terasa tak asing. Pada 2012 (Pilgub DKI Jakarta) dan 2014 (Pilpres), Jokowi juga menggunakan strategi serupa, yakni dengan baju kotak-kotak atau flanel.
Bagus Marsetiadi dari DPP Relawan Ganjar Berkarya menyebut, kemiripan strategi keduanya merupakan hal yang wajar. Apalagi, Ganjar menganggap Jokowi sebagai salah satu gurunya.
"Salah satu guru Mas Ganjar adalah Pak Jokowi, tentu hal-hal yang baik, yang disampaikan oleh seorang guru akan diikuti oleh muridnya. Kalau ada kemiripan, ya wajar-wajar saja," kata Bagus kepada kumparan, Senin, (24/7).
ADVERTISEMENT
Garis hitam putih pada kamera juga memberikan efek flicker pada mata dan dinilai kurang nyaman, hal itu membuat Bagus merespons bahwa kritikan itu tak perlu ditanggapi.
"Masalah selera akan mempengaruhi indera manusia, termasuk mata. Toh, banyak juga warna-warna yang terlalu terang juga buat mata kurang nyaman saat masuk kamera," ujar dia.
Sementara Ganjar dengan berkelakar menyebut garis hitam putih itu memang menyebabkan efek flicker jika garisnya terlalu kecil.
"Kalau terlalu kecil ya flicker," ujar Ganjar di sela-sela kegiatannya di Solo, Senin (24/7).
Garis Hitam Sulit Ditafsirkan
Pengamat politik dan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Kunto Wibowo, menilai baju kampanye garis hitam putih milik Ganjar Pranowo justru tak memiliki referensi budaya pop yang lekat dengan anak muda meski Ganjar menyebut itu bermakna tegas.
ADVERTISEMENT
"Baju kotak-kotak Jokowi punya asosiasi yang jelas dan kuat, hampir sama kaya baju flanel yang digunakan anak muda, kelompok pecinta alam, suka adventure, di situ ada kesan makna kreatif yang akan beda dengan garis putih hitam ini," jelas Kunto.
Kunto juga menyebut, garis hitam putih justru sulit ditafsirkan. Sehingga justru menimbulkan banyak tafsir lain bagi publik terhadap Ganjar.
"Jadi sah-sah saja, kan, kalau ada yang menafsirkan yang lain, kalau ditafsirkan itu kaya baju tahanan, kan, sah-sah juga, mungkin ada lagi banyak pemilih yang menafsirkan, itu jadi problem yang muncul dari baju garis hitam putih ini," ujar dia.
Namun, dia menilai tujuan dari Ganjar menunjukkan baju tersebut bukan merujuk pada target di Pemilu 2024, namun menunjukkan kuatnya dukungan Jokowi kepadanya.
“Strategi baju garis hitam putih tujuannya itu ada dua lapis, lapis pertama adalah ingin menunjukkan, ini loh dukungan Pak Jokowi masih tetap saya, bukan Pak Prabowo,” ungkap Kunto.
ADVERTISEMENT
Lapis kedua, Ganjar dianggap bisa punya efek seperti Jokowi di 2012 dan 2014.
Kunto menambahkan, apabila garis hitam putih itu memiliki banyak tafsir dan kontraproduktif, maka tim Ganjar juga harus melakukan evaluasi terhadap pilihan motif itu.
"Pak Ganjar sendiri harus mendengarkan itu, kalau justru kontraproduktif dan berbeda dengan makna yang ingin dihadirkan dan itu berbeda dengan makna yang terbentuk di kepala orang ya harus dievaluasi," tandasnya.
Ogah pakai garis hitam putih sampai Pemilu 2024 usai
Aris, karyawan swasta di Jakarta, mengaku trauma pakai baju yang identik dengan capres tertentu, seperti motif garis hitam putih vertikal yang sekarang dijadikan baju kampanye Ganjar.
Kepada kumparan, Aris mengatakan, dia pernah disebut sebagai pendukung Jokowi di khalayak umum sebab pakai kemeja kotak-kotak. Saat itu baju kotak-kotak atau flanel dikenakan oleh Jokowi untuk blusukan dan kampanye.
Kini, Aris tak mau mengulangi hal itu. Setelah Ganjar mengumumkan baju garis hitam putih vertikal itu baju relawannya, Aris langsung memutuskan tak akan mengenakan baju dengan motif serupa sampai Pemilu 2024 usai.
ADVERTISEMENT
"Biasanya pakai baju hitam putih itu dua kali sepekan, fixed baru pakai lagi pas sudah pemilu kelar," ujarnya.
***
Ramaikan kumparanMOM Festival Hari Anak di 29-30 Juli 2023