Apa Motif Remaja 15 Tahun Lakukan Pembantaian di Sekolah di Wisconsin AS?

18 Desember 2024 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana usai penembakan di Sekolah Kristen Abundant Life di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat, Senin (16/12/2024). Foto: Cullen Granzen/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana usai penembakan di Sekolah Kristen Abundant Life di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat, Senin (16/12/2024). Foto: Cullen Granzen/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kepolisian Wisconsin, Amerika Serikat (AS), telah mengidentifikasi pelaku penembakan yang menewaskan tiga orang pada Senin (16/12) di sebuah sekolah. Kepala kepolisian setempat mengungkapkan, motif pelaku penembakan merupakan ‘kombinasi berbagai faktor’.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AP, Kepala Kepolisian Madison, Shon Barnes, tidak memberikan rinci terkait kemungkinan motif. Namun, ia mengatakan kemungkinan penindasan di sekolah itu akan diselidiki.
Polisi juga tengah menyelidiki tulisan yang diduga ditulis oleh pelaku, Natalie Rupnow, dan dapat mengungkap tindakannya.
“Mengidentifikasi motif merupakan prioritas utama kami, tetapi saat ini tampaknya motifnya merupakan kombinasi berbagai faktor,” katanya kepada wartawan.
Barnes memberikan nomor kepada saluran informasi untuk siapa saja yang mungkin mengenal pelaku dan mengetahui perasaannya.
“Selalu ada tanda-tanda penembakan sekolah sebelum kejadian. Kami tengah menyelidiki aktivitas daringnya,” katanya.
Selain korban tewas, 6 orang yang terluka termasuk 2 murid masih dalam kondisi kritis. Pelaku sendiri tewas karena menembak dirinya sendiri.
Peristiwa ini memicu perdebatan sengit mengenai pengendalian senjata dan mengoyak saraf orang tua yang anak-anaknya tumbuh besar dengan terbiasa melakukan latihan menembak aktif di kelas-kelas. Namun, hal itu tidak banyak membantu mengubah undang-undang senjata nasional.
ADVERTISEMENT
Penembakan di sekolah remaja putri sangat jarang terjadi dalam sejarah AS. Pendiri K-12 School Shooting Database, David Riedman, mengungkapkan laki-laki berusia remaja dan berusia 20-an yang lebih banyak melakukan penembakan.
Dalam sebuah tulisan di blog tahun lalu, ia mengungkapkan beberapa penembakan di sekolah yang melibatkan pelaku yang diidentifikasi sebagai perempuan, termasuk perempuan berusia 16 tahun yang menembak dan menewaskan 2 orang dan melukai sejumlah orang di sekolah dasar San Diego pada tahun 1979.
Menurut KFF, lembaga nonprofit yang meneliti masalah perawatan kesehatan, senjata api merupakan penyebab utama kematian anak-anak pada tahun 2020 dan 2021.