Apa Sikap Hanura Jika PDIP Putuskan di Luar Pemerintahan Prabowo?

24 Mei 2024 22:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) saat menghadiri pertemuan dengan PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (28/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) saat menghadiri pertemuan dengan PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (28/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum (Ketum) Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyebut partainya akan mengikuti keputusan PDIP soal posisi di pemerintahan Prabowo Subianto periode 2024-2029. Jika Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan oposisi maka Hanura juga bersikap sama.
ADVERTISEMENT
"Ya, apa yang dipimpin, apa yang disepakati itu yg akan kita laksanakan nanti," kata OSO usai mengikuti pembukaan Rakernas PDIP di Beach City Internasional Stadium (BCIS), Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/5).
Dia menuturkan sejak awal parpol pengusung Ganjar-Mahfud yakni PDIP, PPP, Hanura dan Perindo sepakat akan terus bersama.
"Ya memang itulah komitmen kita sejak awal, dan semua partai2 yang bergabung dalam kerja sama partai yang disebut kan Ibu Mega, bukan koalisi, tapi kerja sama partai," ucap dia.
"Dan kerja sama itu sampai sekarang masih tetap utuh dan mempunyai marwah yang tinggi dan sikap Ibu Mega sama seperti sebelumnya," ucap OSO.
Dalam pidato politiknya di pembukaan Rakernas, Megawati memberikan sejumlah sinyal akan berada di luar pemerintahan Prabowo. Dia berbicara soal keluar dari zona nyaman hingga pentingnya checks and balances dalam pemerintahan.
ADVERTISEMENT
"Sebagai partai yang memiliki sejarah panjang di dalam memperjuangkan demokrasi, kita tetap menempatkan penting adanya checks and balances bahwa demokrasi memerlukan kontrol dan penyeimbang," ucap Megawati.
Ketua Dewan Pembina BPIP ini tidak menafikkan bahwa berpolitik mengandung esensi untuk selalu mendapatkan kekuasaan.
"Hanya bedanya apa? Yaitu strategi dan cara untuk mendapatkan kekuasaan lah yang membedakan kita dengan yang lainnya," kata Megawati.