Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Api di Jakarta Islamic Center Berhasil Dijinakkan, Hanya Saja Kubah Jatuh
19 Oktober 2022 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, memastikan bahwa kebakaran yang terjadi di Masjid Jakarta Islamic Center (JIC), Jakarta Utara, telah berhasil dijinakkan.
ADVERTISEMENT
Satriadi menyatakan timnya bergerak cepat memadamkan kebakaran guna memastikan api tidak merembet ke bangunan lain. Mencegah timbulnya api yang jauh lebih besar dari kebakaran awal.
”Jadi sampai saat ini sudah proses pendinginan, sudah dilokalisir sehingga tidak ada perambatan api lagi. Hanya kubahnya saja yang jatuh,” ujar Satriadi kepada wartawan di JIC, Jakarta Utara, Rabu (19/10).
Untuk menjinakkan api dalam waktu singkat, Satriadi menyebut tim Damkar menurunkan hampir 21 unit mobil kebakaran dibantu 80 personel dari seluruh dinas Damkar di DKI.
Penggunaan tangga mobil Damkar, kata Satriadi, juga dilakukan tim mengingat tingginya lokasi area kubah yang terbakar dalam peristiwa itu.
”Jadi karena bangunannya tinggi, kita menggunakan mobil tangga tapi unit pertama dengan pompa kita dari bawah dulu agar tidak terjadi perambatan lagi,” ucap Satriadi.
ADVERTISEMENT
”Ada 21 unit, 80 personel se-DKI Jakarta. Dari Jakarta Barat 2 unit, Jakarta Pusat 2 unit, sisanya dari Jakarta Utara,” sambungnya.
Berdasarkan pengecekan di lokasi, Satriadi menyebut hingga saat ini hanya kubah JIC saja yang terbakar dalam peristiwa tersebut. Tim Damkar, menurutnya, berhasil menjinakkan sebelum api membesar dan membakar area lain dari JIC.
”Tidak hanya kubah saja [yang terbakar] kemudian jatuh. Sudah itu saja sih,” ungkap Satriadi.
Terkait korban jiwa, Satriadi menuturkan pihaknya belum mencatat adanya laporan. Termasuk juga taksiran kerugian akibat peristiwa itu.
”Sampai saat ini enggak ada informasi dari anggota atau dari masyarakat,” kata Satriadi.
”Wah kalau kerugiannya saya belum tahu, saya belum bisa berkomentar,” pungkasnya.