Arab Saudi Panas, Pekerja Dilarang Kerja di Bawah Terik Matahari Selama 3 Bulan

15 Juni 2023 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pekerja di Arab Saudi bekerja di bawah sinar matahari. Foto: Fayez Nureldine / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pekerja di Arab Saudi bekerja di bawah sinar matahari. Foto: Fayez Nureldine / AFP
ADVERTISEMENT
Arab Saudi memasuki musim panas yang terik. Suhu di Makkah — kota suci yang sedang ramai oleh jemaah haji — bahkan mencapai 46 derajat Celcius.
ADVERTISEMENT
Seperti tahun-tahun sebelumnya, menyusul datangnya musim panas, pekerja dilarang bekerja di luar ruangan di bawah sengatan matahari pada siang hari, mulai pukul 12.00 hingga 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Kebijakan ini berlaku selama 3 bulan, mulai hari ini, Kamis (15/6) hingga 15 September 2023.
Dikutip dari Saudi Gazette, kebijakan ini dirilis Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial (MHRSD) untuk semua lembaga dan perusahaan sektor swasta.
Ilustrasi pekerja asing di Arab Saudi sedang mengerjakan proyek konstruksi. Foto: Fayez Nureldine / AFP
Pelarangan bekerja di bawah paparan matahari langsung ini bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan menghindarkan mereka dari segala risiko dan bahaya yang disebabkan oleh efek paparan sinar matahari dan tekanan panas. Kementerian mengimbau pengusaha untuk mengatur jam kerja pekerja.
Pada Rabu (14/6) kemarin, Pusat Meteorologi Nasional mengungkapkan suhu maksimum dan minimum untuk beberapa kota di Arab Saudi. Suhu tertinggi tercatat di Makkah Al-Mukarramah 46 Celcius, sedangkan suhu terendah tercatat di pegunungan tinggi Abha, 20 Celcius.
Seorang petugas PPIH Arab Saudi memayungi jamaah saat menunggu dibukanya jalan menuju terminal Bir Ali di Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Tingginya suhu di Arab Saudi juga mendapat atensi pemerintah Indonesia yang memberangkatkan ratusan ribu jemaah haji. Pemerintah mengimbau jemaah menjaga kondisi kesehatan agar dalam kondisi prima saat menjalankan ibadah haji yang dimulai pada 8 Zulhijah (sekitar 26 Juni).