Arahan Jokowi ke 34 Gubenur: Kebijakan Corona Harus Sevisi, Hitung Dampaknya

24 Maret 2020 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo tinjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo tinjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memberi pengarahan kepada 34 gubernur terkait penanganan virus corona dalam rapat terbatas melalui teleconference yang digelar Selasa (24/3). Ratas online ini diikuti oleh 34 gubernur dan para menteri terkait.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu Jokowi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menangani wabah virus corona. Ia mengingatkan pusat dan daerah harus satu visi.
"Penanganan COVID-19 kita semuanya harus satu visi, memiliki kebijakan yang sama. Dan saya minta kebijakan yang ada di provinsi, semua dihitung baik dampak dari kesehatan, keselamatan rakyat kita maupun dampak sosial ekonomi yang mengikuti," ujar Jokowi saat ratas online.
Ia mencontohkan, sebuah pemerintah provinsi atau kabupaten/kota, jika ingin meliburkan kantor atau sekolah atau pasar, maka harus menghitung dampak sosial, ekonomi, dan kesehatan yang ada.
"Contoh sebuah kota ingin melakukan itu, hitung berapa orang yang menjadi tidak kerja, berapa pedagang asongan yang tidak kerja. Berapa becak, sopir yang tak akan bekerja, sehingga dalam APBD, dukungan pada sektor itu harus diberikan," jelas Jokowi.
Presiden Joko Widodo mengenakan masker dan sarung tangan saat tinjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Hal ini perlu dilakukan karena bahaya pandemik corona yang sangat besar. Jokowi menyebut, virus corona sudah menyebar di 189 negara di dunia.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, ia meminta seluruh pemda menyatukan langkah dan serius menangani bencana ini.
"Yang terbaru, ada Suriah, Mozambik. Ini membuktikan pandemik COVID-19 ini adalah virus yang jadi pandemi dan sangat sulit untuk dicegah masuk ke sebuah negara atau provinsi, atau kabupaten kota," ujarnya.