Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Argumen Tsamara Amany di Twitter soal Rusia Dibantah Media Rusia
6 April 2018 10:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kontroversi cuitan soal 'Putin pemimpin yang ideal' dari Fadli Zon , belum usai. Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany yang ajakan berdebatnya tak ditanggapi Fadli Zon, membuat video testimoni soal Rusia sambil kembali mengajak Fadli berdebat.
ADVERTISEMENT
Tsamara menjelaskan pandangannya soal Putin lewat unggahan video di Twitter. Dalam video berdurasi 45 detik itu, Tsamara menjelaskan bahwa Putin bukanlah contoh pemimpin yang baik. Ia menganggap, Putin sangat tidak demokratis dan membiarkan terjadinya korupsi.
Berikut ujaran Tsamara dalam videonya.
Putin bukan contoh pemimpin yang baik. Yang membungkam oposisi dan pers di Rusia sana. Di Rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia. Bahkan di sana, praktik-praktik korupsi dibiarkan begitu saja. Kalau kita lihat dari segi indeks persepsi korupsi, Indonesia jauh di atas Rusia. Nah, kalau sudah begitu, yakin orang seperti itu mau dijadikan standard kepemimpinan? Kalau saya, tidak mau ada pemimpin seperti itu di Indonesia! Kalau kamu? Jadi kita tahu kan, kenapa fadli zon nggak berani debat dengan Tsamara.
ADVERTISEMENT
Namun, argumennya di video tersebut mendapat bantahan keras dari akun Twitter milik media Rusia yang ada di Indonesia, @RBTHIndonesia. Di awal sanggahannya, RBTH mengatakan ada kesalahpahaman soal pengetahuan Tsamara tentang Putin dan mereka sangat menyayangkan hal tersebut.
RBTH, juga mencoba mengklarifikasi bahwa mereka tidak membela siapapun, baik Putin maupun Fadli Zon. Argumen Tsamara, soal tidak adanya kebebasan pers di Rusia, dibantah keras.
Lebih lanjut, RBTH mengatakan, bahwa hubungan Rusia dan Indonesia berjalan baik-baik saja. Bagi RBTH, mungkin Tsamara bisa tidak sepakat dengan Fadli Zon, namun menurut mereka video ini menunjukan Tsamara sebagai politikus yang belum dewasa.
RBTH juga menyayangkan argumen Tsamara, soal korupsi yang ada di Rusia. Meski RBTH membenarkan soal maraknya korupsi dan peringkat negaranya yang ada di bawah Indonesia. Namun mereka membantah jika Tsamara mengatakan Rusia tidak mengambil tindakan apapun.
ADVERTISEMENT
Mengakhiri tanggapan video dari Tsamara, RBTH menyarankan Tsamara untuk belajar lebih banyak lagi soal Rusia. Agar Tsamara bisa lebih bijak lagi, jika suatu saat ia ingin berkomentar soal Rusia.
Hingga kini, video berdurasi 45 detik itu telah ditonton lebih dari 25 ribu orang dan disukai oleh 497 orang. Selain itu, video Tsamara ini telah di-retweet sebanyak 378 kali dan dikomentari oleh 181 orang.