Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelum dipercaya Jokowi sebagai Menteri ESDM, Arifin menjabat Dubes RI untuk Jepang sejak 2017.
Ia memang tak merapat ke Istana dalam dua hari perkenalan calon-calon menteri pada Senin (21/10) dan Selasa (22/10). Sebab saat itu, ia tengah mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam acara penobatan Kaisar Jepang, Naruhito.
Sebelum diplot sebagai Dubes, Arifin lama berkecimpung di industri pupuk. Mulai dari Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, hingga pertama kalinya menjadi orang nomor satu di holding industri pupuk nasional, yakni Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Group.
Menjabat Dirut BUMN, Arifin wajib melaporkan harta kekayaan (LHKPN) ke KPK. Terakhir kali ia lapor pada 15 April 2013 dalam kapasitas Dirut Pupuk Indonesia Group.
ADVERTISEMENT
Dalam LHKPN yang terakhir itu, Arifin memiliki kekayaan Rp 17.678.948.075.
Sebelum itu, Arifin pernah 3 kali lapor LHKPN. Pertama pada 31 Oktober 2001 dalam kapasitas Dirut Petrokimia Gresik dengan harta senilai Rp 5.165.889.063.
Kedua pada 12 April 2007 masih sebagai Dirut Petrokimia Gresik dengan kekayaan Rp 7.849.816.072.
Ketiga pada 27 Agustus 2010 dengan posisi Dirut Pupuk Indonesia Group. Saat itu ia mencatatkan kekayaannya senilai Rp 17.529.275.170.