Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Arkeolog UI Sebut Alasan Ekskavasi Gunung Padang Dilakukan: Ungkap Misteri
10 Januari 2025 6:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Situs Megalitikum Gunung Padang di Cianjur kembali dibicarakan. Penyebabnya pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut akan melanjutkan riset perihal tersebut.
ADVERTISEMENT
Riset soal Gunung Padang sebenarnya sudah dimulai pada tahun 2012 dimotori oleh arkeolog Universitas Indonesia. Salah satunya Dr Ali Akbar.
Namun riset tersebut berhenti pada 2014. Ali Akbar mengungkap ada beberapa faktor terkait hal tersebut.
"Sebenarnya waktu itu sudah mulai ekskavasi (penggalian) sampai 4 meter, 10 meter. Setelah 4 meter ditemukan batuan yang strukturnya terlihat seperti ada campur tangan manusia. Lalu dijeda lagi dengan lapisan tanah sampai 9 meter. Kemudian ada lagi batuan di kedalaman 10 km," kata Ali dalam wawancara pada Kamis (9/1).
"Waktu itu enggak ada penelitian dengan ekskavasi sedalam itu. Namun terhenti karena peralatan yang belum sesignifikan sekarang," tutur dia.
Ali Akbar menambahkan, penelitian dan ekskavasinya berhenti sepenuhnya selama 10 tahun. Namun di sisi lain tetap ada penelitian dari institusi bahkan negara lain.
ADVERTISEMENT
Namun tahun 2024, dengan diangkatnya Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan ada angin segar. Sebab, ia sangat concern dengan isu seperti Gunung Padang.
"Saya langsung dipanggil setelah pelantikan beliau dan membahas yuk risetnya lanjut lagi," kata dia.
Kata dia, pembahasan akan bertahap. Nantinya riset tak sekadar berbentuk tulisan tapi juga berlanjut ke ekskavasi. Tujuannya untuk mengungkap 'misteri' yang selama ini dilekatkan dengan Gunung Padang.
Semua unsur menurutnya akan dilibatkan. Pemerintah Daerah, Kemenbud, hingga TNI. Sebab, sudah ada visi ingin membuktikan bahwa Gunung Padang adalah situs megalitikum tertua di dunia.
"Riset di samping bukit-bukit itu kita perdalam ke dalam tanah ke dalam 2 meter. Nah di kedalaman 4 meter itu ketemu lapisan budaya yang lebih tua yang usianya 5.900 SM."
ADVERTISEMENT
"Nah, itu yang lebih tua dari Piramida Mesir bahkan dari Ziggurat di Mesopotamia bangunan tertua di Mesopotamia di sekitar Irak sekarang seperti itu," tutur Ali.
Untuk awalan, nantinya akan ada pertemuan dari berbagai unsur dalam waktu dekat. Ali Akbar menambahkan, semua peneliti yang pro dan kontra akan duduk bersama.
"Bila nanti disepakati langsung gerak. Awalan diskusi lalu ada pembersihan sisi kiri dan kanan Gunung Padang biar terlihat (piramidanya)," kata dia.
"Perkiraan saya membutuhkan waktu satu tahun," tutup dia.
Kata Fadli Zon
Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan perbedaan pendapat antara para ahli mengenai asal-usul dan pentingnya Gunung Padang perlu disatukan melalui diskusi ilmiah.
“Kita akan segera mengumpulkan para ahli yang berbeda pendapat juga nih. Ahli-ahli yang pro dan kontra, atau yang pendapat berbeda-beda untuk dikumpulkan. Karena tesis, antitesis itu bisa menjadi sintesis kan begitu ya,” ungkap Fadli.
ADVERTISEMENT
Rencana ini bertujuan untuk mendorong penelitian lebih mendalam terhadap situs tersebut, yang oleh sebagian pihak dianggap sebagai salah satu bukti peradaban tertua di dunia.
“Kita harapkan bisa memulai kembali satu penelitian dan kajian terhadap Gunung Padang ke depan,” tambahnya.