Arkeolog UI soal Riset Gunung Padang Lanjut: Dulu Ketemu Lapisan Tua 5.900 SM

9 Januari 2025 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Kamis (9/1/2025). Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Kamis (9/1/2025). Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) bakal melakukan riset kembali Situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang sebelumnya sempat terhenti pada tahun 2014. Arkeologi Universitas Indonesia, Dr. Ali Akbar, menyambut gembira rencana tersebut.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang sempat dimulai 2012 itu sempat terhenti pada 2014. Alasannya kurang dana dan pergantian pemerintahan.
“Jadi, yang pertama tentu saja saya menyambut gembira ya. Sangat memberi apresiasi pada pemerintah karena punya rencana ya untuk melanjutkan riset,” kata Ali kepada kumparan, Kamis (9/1).
“Nah, kita berhenti hari itu, lebih karena ini butuh, apa namanya, peralatan yang lebih memadai. Tapi ya, mungkin kan pemerintah waktu itu berganti ya. Jadi ya punya prioritas lain kali lah gitu ya,” tambah dia.
Ali menuturkan penelitian pada tahun 2014 sudah sampai pada tahap ekskavasi (penggalian) hingga ke dalaman 11 meter.
Saat melakukan penggalian pada kedalaman 4 meter tersebut, kata Ali, ditemukan lapisan tua yang usianya sekitar 5.900 sebelum masehi.
ADVERTISEMENT
“Kita sudah ekskavasi sampai ke 2 meter ya, sampai 4 meter gitu ya, yang ketemu lapisan tua itu ya, yang 5.900 (sebelum) masehi,” tutur dia.
Dia berharap dengan adanya riset kembali, Situs Gunung Padang dapat dilakukan pemugaran. Yang kemudian dilanjutkan dengan rekonstruksi ulang.
“Harapan saya penelitian di situs Gunung Padang diharapkan dilanjutkan nantinya ya, dengan pemugaran. Jadi setelah kita buka, kita ekskavasi situs ini, kelihatan bentuknya seperti apa. Lalu direkonstruksi ulang ya, diperkuat konstruksinya. Dan dia siap dikunjungi oleh banyak orang, “ ungkapnya.
Arkeolog Ali Akbar. Foto: Instagram/@aliakbarberkabar
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan alasannya pemberhentian penelitian situs Gunung Padang karena adanya perbedaan pandangan dari para arkeolog.
“Ya, Gunung Padang juga kita akan meneruskan riset dan kajiannya karena itu sempat lama terhenti. Ada pandangan yang berbeda-beda dari kalangan arkeolog," kata Menbud Fadli Zon usai melantik pejabat baru Kemenbud, di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Rabu (8/1).
ADVERTISEMENT
Rencananya, Fadli bakal mengundang sejumlah arkeolog dengan latar belakang mazhab berbeda untuk menemukan solusi terbaik.
"Dan, saya kira itu hal yang biasa. Malah perlu kita pertemukan dalam sebuah diskusi, kelompok-kelompok, yang ada mazhab-mazhab yang ada di dalam arkeologi kita," kata dia.
"Nah ini perlu kita kumpulkan biar perilmuan ini berdebat dan nanti kita cari yang terbaik, apa yang harus kita lakukan," tandasnya.