Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Armin, Driver Go-Jek Salah Satu Pahlawan di Kampung Melayu
25 Mei 2017 20:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Malam itu seperti biasa, Armin, 49 tahun, duduk-duduk di atas motornya sambil menunggu orderan. Profesinya sebagai driver ojek online Go-Jek, membuatnya terbiasa "nongkrong" di seberang terminal Kampung Melayu.
ADVERTISEMENT
Saat itu pukul 21.00 WIB, Rabu (24/5) Armin masih setia duduk sembari menunggu penumpang. Pasalnya, sejak pukul 19.00 WIB, dia sama sekali belum menerima orderan. Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba Armin mendengar suara dentuman keras dari arah terminal.
"Tadinya saya kira itu suara ban pecah. Ternyata ada bom meledak," tuturnya saat ditemui kumparan (kumparan.com) di seberang Terminal Kampung Melayu, Kamis (25/5) malam.
Armin menjelaskan, ia mulai menyadari bahwa ledakan yang ia dengar ternyata merupakan bom yang meledak setelah polisi dari dalam halte keluar berhamburan dan berteriak minta tolong.
"Polisi teriak 'tolong-tolong', ya udah, saya lari ke sana. Ternyata ada polisi yang jadi korban," jelas pria yang sudah tiga tahun menjadi driver ojek online tersebut.
ADVERTISEMENT
Armin menjelaskan, dia langsung bergegas untuk menolong polisi tersebut bersama dengan lima orang polisi lainnya. Dia beserta kelima polisi tadi langsung berusaha menghentikan mobil yang lewat, untuk membantu mengevakuasi korban ledakan.
"Nggak ada mobil yang mau. Saya udah setop sampai tiga kali. Saya bingung, sampe akhirnya ada truk kosong yang mau ngangkut korban," Armin menjelaskan.
Armin menjelaskan, ia tidak ikut mengantar korban hingga ke rumah sakit. Hanya ada beberapa polisi yang ikut mengantarkan. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui identitas korban yang ia bantu.
"Pokoknya yang penting saya bantu, saya nggak tahu itu siapa, yang jelas polisi," tambah pria berkacamata ini.
Tidak berselang lama, Armin mendengar ledakan yang kedua. Kali ini, dia memutuskan untuk menjauh dari lokasi. Namun, Armin sempat melihat ada potongan tangan dan kaki yang tergeletak di jalan. Potongan tangan itu, ia lihat di jalan raya, sekitar 30 meter dari terminal, sedangkan potongan kaki berada persis di bawah jembatan layang.
ADVERTISEMENT
"Habis nolongin korban saya lihat (potongan tangan dan kaki), warga juga ikut. Tapi abis itu warga jadi ketakutan sendiri," ujarnya.
Tidak hanya itu, Armin juga mengaku melihat potongan baju dan daging tergeletak di jalan. Menurutnya, baru kali ini dia menemui kejadian yang semenyeramkan itu.
"Baru kali ini lihat daging manusia di mana-mana," kata dia, sambil bergidik.
10 menit berselang, Armin menjelaskan banyak polisi yang datang, untuk mensterilkan lokasi. "Saya langsung pindah waktu polisi mensterilkan lokasi, tapi saya masih di sini, sih, lihat prosesnya sampai jam dua malam," pungkasnya.
Armin ini adalah salah satu pahlawan yang muncul di saat bom Kampung Melayu meledak. Dia tidak takut, ikut menggotong dan mencari mobil menuju rumah sakit. Armin hanyalah satu di antara para pahlawan lainnya pada malam itu.
ADVERTISEMENT
Laporan reporter Diah Harni